Senin, 1
Oktober 2012
Waktu Perkenanan Tuhan
S
|
atu Oktober, diperingati sebagai
hari Kesaktian Pancasila. Tidak seseorang pun boleh melupakannya. Baik yang
sudah lahir atau yang belum waktu peristiwa yang tragis itu. Kita patut
bersyukur kepada Tuhan Yesus atas keselamatan untuk Negara Republik Indonesia,
yang bebas dari malapetaka. Hari Kesaktian Pancasila, Siapakah sesungguhnya
yang sakti dan berkuasa? Tidak ada yang lain, Dialah Gunung Batu tempat
perlindungan, Tuhan Yang Agung.
Mengandalkan
Allah dan mengalami kebaikan-Nya secara pribadi sangat diperlukan untuk
ketekunan kita di dalam beriman. Selaku orang percaya kita mungkin mengalami
pencobaan berat, namun tidak ada yang dapat membuat kita putus asa dan kalah,
selama kita terus memandang kepada Allah dengan iman dan pengharapan. Di tengah
kegelapan kita harus “Menantikan Tuhan”, menghampiri Dia dan tetap teguh
melalui roh-Nya. Itulah pengalaman dari Sang Pemazmur. Karena itu dia berucap “
Sesungguhnya, aku percaya akan melihat kebaikan Tuhan, di negeri orang-orang
yang hidup. Daud mengakui bahwa yang sakti itu Tuhan. Dialah sumber
perlindungan yang terjamin. Dan yang penting untuk diingat perbuatan-Nya itu,
adalah “hari ini”. Sesungguhnya, waktu ini adalah waktu perkenanan itu,
sesungguhnya, hari ini adalah hari penyelamatan itu”. Waktu perkenanan Tuhan
itu, adalah hari ini, bukan besok. Artinya : tiap – tiap hari itu dipenuhi
dengan perkenanan Tuhan, kebaikan Tuhan. Tidak ada hari tanpa kebaikan dan
penyelamatan Tuhan.
Hari ini, harinya Tuhan. Hari ini, hari
kebaikan Tuhan. Hanya ada syaratnya. Baca dengan baik – baik, apa yang menjadi
isi dari kitab Wahyu 14:4-7; antara lain: “tidak mencemarkan diriNya….., mereka
adalah: orang – orang yang mengikuti Anak Domba…”, dalam mulut mereka tidak
terdapat dusta….” Pujilah Dia, Dialah yang berkenan mengasihi orang yang
mengasihi Dia…
Doa :
Tuhan, berkenanlah akan hidup
kami!
Selasa, 2 Oktober 2012
Beritakan dan Ajarkan
S
|
etiap
orang percaya, pasti mengenal Tri-Panggilan Gereja, yaitu: untuk bersekutu,
bersaksi dan melayani. Tidak seorangpun melupakan tugas yang mulia ini. Apalagi
mengabaikannya. Setiap hari kita boleh giat dan rajin bekerja, tapi jangan lupa
akan tugas untuk memberitakan kabar baik. Di dunia ini kita tidak boleh
menghabiskan waktu dan tenaga kita hanya untuk perkara-perkara sementara.
Tetapi juga sebagaimana isi kitab suci: “Tetapi carilah dahulu kerajaan Allah
dan kebenarannya, maka semangat itu akan ditumbuhkan kepadamu” (Matuis 6:33).
Kalau kita mau
mendahulukan Tuhan, segalanya akan dapat kita jalankan dan Tuhan pasti akan
memberi upah. Itulah yang patut menjadi keyakinan kita masing – masing. Bahwa
disamping adanya tangung – jawab, kita juga terpanggil untuk menjadi utusan.
Apalagi sebagai orang percaya, sekarang mengemban tugas: “Menjadi Gereja yang
bertumbuh bersama masyarakat”. Pemberian jasanya hari ini penting untuk
direnungkan dan dilaksanakan. “Tuhan telah mengutus aku, untuk memberitakan
tahun rahmat Tuhan dari hari pembalasan Allah kita”. Adakah yang patut dibalas
oleh Allah terhadap perbuatan kita? Kalau kita tidak pernah tersenyum dengan
tetangga, bagaimana mereka membalas dengan senyuman? Kalau kita pernah menabur
kebaikan, kita pasti menerima balasan kebaikan.
Sejalan dengan itu, kita juga diingatkan tentang
perbuatan Tuhan Yesus. Ia pergi ke bait Allah dan mengajar orang banyak. Dia
menyampaikan kabar baik, agar tidak seorang pun hilang. Berita keselamatan
terus diperdengarkan. Bagi mereka yang mendengar dan percaya, akan selamat.
Marilah melalui membaca kitab suci hari ini, kita tidak hanya mendengar
perbuatan Nabi – Nabi dahulu, tapi berkomitmen juga, dan berkata : “Tuhan telah
mengutus aku, untuk memberitakan Tahun Rahmat Tuhan”.
Doa : Ya Tuhan,
utuslah kami, agar dapat bertumbuh bersama masyarakat.
1)
Rabu, 3 Oktober 2012
Disembuhkan dan Diampuni
H
|
idup manusia diliputi oleh dosa.
Tidak seorang pun terbebas dari dosa. Dan itu merupakan warisan sejak manusia
terlahir ke dalam dunia ini. Manusia mewarisi penderitaan, sakit-penyakit,
bahkan kematian. Itu ada oleh karena adanya dosa. Siapakah yang dapat
menyangkalnya? Apakah ada orang yang dapat menghindar daripada-Nya? Tidak,
seorang pun tidak. “Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan
kemuliaan Allah” (Roma 3:23).
Karena
dosa hidup ini tidak cemerlang lagi. Artinya kapan dosa itu, berbuahkan dosa,
wajah manusia tidak cerah lagi. Bahkan
hidup ini tidak ceria bahkan suram-durja. Karena itu jangan biarkan dosa ini
meraja-lela didalam hidup ini. Sebagaimana yang diungkapkan Daud di dalam
Mazmur-Nya. “Tuhan, kasihanilah aku, sembuhkanlah aku, sebab terhadap Engkaulah
aku berdosa”. Tidak jelas entah apa penyakit yang dialami oleh Pamazmur. Dan
juga entah apa yang menjadi dosa Daud. Tetapi yang tegas disini, adanya
permohonan doa untuk penyembuhan saja.dan bagi orang yang membutuhkan
penyembuhan dengan sungguh – sungguh hati, dari Allah akan memperolehnya. Sebab
Allah mempunyai perhatian khusus terhadap orang yang lemah dan tidak berdaya,
dan ia memberkati orang yang menunjukkan kasih setia kepada yang membutuhkan.
Dan itulah yang menjadi pengalaman Pemazmur. Sehingga dengan tegas ia berani
mengatakan: “Tuhan kasihanilah aku, sembuhkanlah aku, sebab terhadap Engkaulah
aku berdosa.
Sejalan dengan pengalaman Daud, begitulah
juga bagi: “Orang – orang yang datang kepada-Nya membawa orang lumpuh….”.
Mereka mendapat pertolongan. Tuhan Yesus menyambuhkan mereka. Mereka mendapat
belas kasihan dari Tuhan. Karena itu, siapa saja yang dalam penderitaanya, baik
jasmani maupun rohani, apabila mau meninggalkan dosa dan memohon kesembuhan dan
pengampunan dari Tuhan Yesus, pasti memperolehnya.
Doa : Ya Tuhan, sembuhkan dan ampunilah kami
dari penyakit dan dosa!
Kamis, 4
Oktober 2012
Menumbuhkan dan Membuat Berhasil
N
|
ormal sekali,
kalau setiap orang berangan – angan terhadap apa yang diperbuatnya berhasil.
Seperti contohnya: setiap orang yang belajar pasti menghendaki keberhasilan.
Menanam pohon mangga, pasti menginginkan buah mangga, dan banyak contoh –
contoh lagi, yang gampang untuk dipahami. Tetapi adakah sesuatu yang dapat kita
pahami lebih mendalam lagi untuk dijadikan pelajaran imam? Persoalan tumbuh dan
berhasil bukan sesuatu proses yang gampang. Dia membutuhkan usaha, kerja keras,
dan kedisiplinan, serta kesetiaan. Agar berhasil diperlukan usaha – usaha yang
tidak mengenal lelah. Juga melakukannya dengan tekun dan kepercayaan kepada
Tuhan.
Disamping itu juga, didalam menanti keberhasilan diperlukan penyerahan
diri dan penyadaran, bahwa bukan kita yang utama tetapi Tuhan. Atas pengalaman
– pengalaman kehidupan setiap hari ini, kitab suci sudah menceritakan dengan
sangat jelas. Yusuf tinggal di rumah Potifar. Istrinya pastil cantik karena ia
istri seorang majikan. Tapi itu tidak penting. Yang penting disini adalah Tuhan
membuat pekerjaan Yusuf berhasil. Dijebloskan ke dalam penjara tidak penting!
Bagi kita yang terpenting Penyertaan Tuhan. Itulah buahnya. Hasil dari orang
yang taat, tekun, dan setia kepada Allah, yaitu seperti yang dialami oleh Yusuf
sendiri.
Bagi Yusuf hanya siap berbuat sebagai seorang
hamba. Seorang hamba Tuhan, yang hanya menyenangkan hati tuannya. Dengan
demikian sang tuan akan membalasnya dengan cara yang amat ajaib. Demikianlah
juga pengakuan dari Rasul Paulus: “Aku menanam, Apolos menyiram tetapi Allah
yang memberi pertumbuhan”. Paulus hanya seorang hamba, yang melakukan apa yang
menjadi tugasnya. Inilah kabar baik, yaitu lakukan tugas sebagai seorang hamba.
Hanya hamba Tuhan; selebihnya Tuhan akan menumbuhkan dan membuat berhasil.
Doa : Tuhan, jadikan kami, hamba yang
melakukan tugas Sang Tuan.
Jumat, 5
Oktober 2012
Keselamatan Bagi Bangsa - Bangsa
T
|
anggal 5
Oktober, tercatat didalam Sejarah Bangsa Indonesia sebagai Hari Angkatan
Bersenjata Republik Indonesia (ABRI). Berbicara soal Angkatan Bersenjata
Republik Indonesia (ABRI), kita tidak hanya bicara soal gagahnya, atau
seragamnya tetapi berbicara soal fungsi mereka, sebagai pengaman Bangsa
Indonesia. Mereka mempunyai tugas untuk menjaga “Keselamatan” bangsa dan rakyat
Indonesia, dari Sabang sampai Merauke.- Mereka mempunyai tanggung-jawab menjaga
ketentraman bangsa – bangsa. Bangsa – bangsa agar hidup berdampingan dengan
aman. Setiap orang diperlakuan dengan adil, diperhatikan hak dan tanggung
jawabnya, tapi sesungguhnya, tugas dan tanggung jawab bidang
keamanan/keselamatan sering belum mencapai hasil yang maksimal. Keselamatan
hanya menjadi impian – impian. Sering muncul pergolakan, pertentangan bahkan
peperangan antar bangsa…. Sehingga bukan keselamatan dari damai, tapi yang
lainnya….. muncul ketidakadilan, perampasan dan penjajahan. Serta
ketidakdamaian. Rupanya keselamatan dan kedamaian dari manusia tidak langgeng.
Lalu bagaimana? Alkitab mengatakan: “Tuhan telah memperkenalkan keselamatan
yang daripada-Nya, telah mengatakan keadilan-Nya didepan mata bangsa – bangsa.
Keselamatan dan keadilan yang bagaimana telah diperkenalkan oleh Tuhan?
Melampaui kehebatan ABRI. Tidak hanya dari Sabang sampai Merauke. Ia
memperkenalkan keselamatan, dan mengatakan keadilan bagi bangsa – bangsa.
Seluruh umat manusia, tanpa kecuali keselamatan yang bagaimana? Tidak hanya
menyangkut apa yang kelihatan dan
jasmani, tetapi yang rohani. Bahkan tidak bernilai sementara, tetapi untuk
selama – lamanya. Dan yang terpenting keselamatan itu bukan merupakan buatan
orang lain, tetapi dari diri-Nya. “Tuhan telah memperkenalkan keselamatan yang
daripada-Nya”. “Yaitu keselamatan tanpa pandang. Tanpa perlengkapan senjata
perang. Dia berjuang sendiri. Tanpa pedang, dan dia rela untuk ditangkap, dan
diperlakukan sebagai penyamun. Dia yang tidak bersalah apapun dipersalahkan.
Dia yang tidak berdosa dibuat oleh bangsa – bangsa sebagai berdosa dan dihukum
mati. Perbuatan sang pahlawan sejati, yakni Yusus Kristen, menghasilkan
keselamatan abadi, bagi bangsa – bangsa yang mendengar dan percaya pada-Nya!
Doa : Ya Tuhan, biarlah keselamatan
yang dari-Mu menjadi milik kami.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar