Menjadi Sebuah Rumah untuk Allah
Rumah merupakan tempat tinggal
yang aman. Setiap orang mendambakan sebuah rumah tempat berteduh. Di dalam
rumah, anggotanya dapat saling mengasihi. Rumah itu juga dapat memberi suasana
damai. Dari rumah orang pergi untuk bekerja, dan kerumah itu orang dating untuk
beristirahat. Rumah juga memberi prestise, harga diri bagi seseorang, disamping
itu ada juga orang gembel yang tidak punya rumah. Bagaimana membangun sebuah
rumah, baik yang besar maupun yang sederhana, setiap orang tahu. Disamping
mengumpulkan modal, mereka juga harus mengumpulkan materi-materi, dari menggali
dasar sampai memasang atapnya. Pokoknya betapa pentingnya sebuah rumah. Dari
contoh diatas kita mau menangkap apa yang menjadi isi kedua bagian firman
Tuhanhari ini, yang masing-masing menyebut rumah. Daniel didalam seruannya
meminta kepada Tuhan, agar Ia memulihkan rumahnya. Tempat tinggal Allah
bertahta dan disembah. Dapat juga dipahami , agar Tuhan tinggal dan menyertai serta
memelihara Daniel dan umat-nya. Sebab tanpa Dia, Umatnya tidak dapat berbuat
apa-ap. Hanya oleh kasih saying Allah, Manusia dapat hidup. Permohonan ini
semakin jelas, ketika Resul Paulus berucap :” Kalianpun dibangun menjadi sebuah
rumah untuk Allah. “ Setiap orang percaya dibangun menjadi tempat tinggal dan
bangunan Tuhan. Umat kepemujaan-nya, mau dijadikan tempat tinggal. Allah
didalam roh kudusmau diam didalam rumah yang dibangun-nya sendiri. Oleh karena
itubagi setiap orang percaya, betapa pentingnya, untuk terus memohon agar Tuhan
mau tinggal didalam rumah-nya guna memberi kesejukan dan keteduhan. Setiap
orang percaya patut senantiasa menjadi seorang tuan rumah yang menyambut
kedatangan tamunyamereka agar dapat menjadi, bagaikan rumah dimana tamunya
yaitu Tuhan dapat tinggal dan memerintah hidupnya. Agar semuanya terjadi, kita
patut memohon didalam doa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar