Tema dan Ayat Tahun 2012

TEMA :

MENJADI GEREJA YANG BERTUMBUH BERSAMA MASYARAKAT

Ayat Tahun 2012

Yesus Kristus berkata : " Kekuatan saya dibuat sempurna dalam kelemahan ".









Kamis, 22 Desember 2011

Liturgi Malam Kudus

IBADAH MALAM KUDUS
GKPB JEMAAT BETLEHEM UNTAL-UNTAL
SABTU,  24  DESEMBER 2011


I.       Persiapan

II.     Pembukaan dan Prosesi

Paduan Suara Anak-Anak Sekolah Minggu

1.         Prosesi :
1. Pembawa Lilin Theofani                         : Diaken Ni Putu Puspita
2.     Pembawa Alkitab                                    : Penatua Budi Santoso
3.     Pembawa Simbol Persembahan        : Persekutuan Warga Senior
4.     Pembawa dulang   berisi lilin              
a.       24 lilin                                              : Persekutuan Kaum Ibu
b.       12 lilin                                              : Persekutuan Pemuda
c.        11 lilin                                              : Persekutuan Kaum Bapak
5.     Pendeta I Made Dana STh.
6.     Majelis dan Liturgos

                      ======== g o n g ================

Pemuda    :  Sudah! Hentikan gong itu! Tidak ada kegembiraan malam ini. Tidak ada sukacita. Gaung gong terdengar kosong tanpa arti. Hanya  memekakkan telinga. Hanya menyesakkan hati. Melambung angan tinggi-tinggi, pada harapan semu. Kebahagiaan. Inilah yang kau namakan Natal? Kenapa? Adakah yang tersinggung? Apakah kehadiranku  merusak malam Natalmu yang syahdu. Sadarlah. Bangunlah dari mimpi-mimpimu akan indahnya Natal. Bukalah mata hati. Lihat apa yang terjadi di sekitar kita.

                      (film tentang  penderitaan ditayangkan diiringi puisi…)


Vicaris       :  Membaca  Mazmur      Mawar                                 karya  WS Rendra.
Dan Desy

                          Kita muliakan  nama Tuhan.
                          Kita muliakan dengan segenap mawar
                          Kita muliakan Tuhan yang manis
                          Indah dan penuh kasih sayang
                          Tuhan adalah serdadu yang tertembak
                  
                          Tuhan berjalan disepanjang jalan becek
                          Sebagai orang miskin yang tua dan bijaksana
                          Dengan baju compang camping.
                          Membelai kepala kanak-kanak yang lapar
                  
                          Tuhan adalah bapa yang sakit batuk
                          Dengan pandangan arif dan bijak
                          Membelai kepala para pelacur
                          Tuhan berada di gang-gang gelap
                                          Bersama para pencuri, para perampok dan para pembunuh.

                          Tuhan adalah teman sekamar para penjinah
                          Raja dari segala raja
                          Adalah cacing bagi bebek dan babi
                          Wajah Tuhan yang manis adalah meja pejudian
                          Yang berdebu dan dibantingi kartu-kartu
                          Dan sekarang saya lihat
                          Tuhan sebagai orang tua renta
                          Tidur melengkung di trotoar
                          Batuk-batuk karena malam yang dingin
                          Dan tangannya menekan perutnya  yang lapar
                                             Tuhan telah terserang lapar, batuk dan selesma  menangis di tepi jalan.

                             Wahai ia adalah teman kita yang akrab
                      Ia adalah teman kita semua; para musuh polisi, para perampok, pembunuh dan penjudi, palacur, penganggur dan peminta-minta
                             Marilah kita datang kepadaNya
                             Kita tolong teman kita yang tua dan baik hati.

Pendeta    :  Ya Tuhan, ajarilah kami menangisi hidup kami  malam ini. Karena kami menutup mata atas derita sesama  kami. Inilah kami ya Tuhan, yang meratap atas ketidak adilan yang melanda bumi ini. Inilah kami yang masih dalam kekelaman yang mencekam. Inilah kami. Dimanakah engkau?

                    ----- Hening------------ sayup-sayup Kidung Jemaat  457: 1 dst
                                                                                                                            ( berdiri )

Pendeta    :  Jemaat Tuhan, marilah kita berdiri. Kita menyatakan  bahwa kehidupan kita tidak mungkin berjalan baik, tanpa kuasaNya. Ya Tuhan, tiap jam kumemerlukanMu.

Pujian: Kidung Jemaat 457 “Ya Tuhan Tiap jam”     oleh Aan dan Nia                                                   (tanpa musik)

                         Ya Tuhan, tiap jam kumemerlukanMu
                         Engkaulah yang membri sejahtera  penuh.

                                Reff:
                                Setiap jam ya Tuhan, Dikau kuperlukan
                                Kudatang Juruselamat, berkatilah.
                               
                                Reff:                        -------------pendeta ke mimbar………………

                         Ya Tuhan tiap jam, disuka dukaku
                         Jikalau Tuhan jauh, percuma hidupku

                         Ya Tuhan, tiap jam, ajarkan maksudMu
                         Bri janjiMu genap, di dalam hidupku
2.     Votum dan Salam

Pdt          :  Kita memulai ibadah pada malam Natal ini dengan keprihatinan yang mendalam.
Jmt         :  Keprihatinan akan harkat dan martabat manusia yang terinjak-injak tanpa arti.
Pdt          :  Keprihatinan akan kemakmuran yang tidak pernah berpihak kepada mereka  yang miskin dan lemah.
Jmt         :  Keprihatinan akan keadilan yang tak kunjung  terwujud.
Pdt  & J  :  Ibadah ini kita yakini masih dapat terus berlangsung hanya karena pertolongan dari Allah: Bapa, Putera dan Roh Kudus.
Pdt          :  Tuhan menyertai saudara-saudara
Jmt         :  Dan  besertamu saudara juga.
P dt & J  :  A……… min.

                                                                                                                        (  duduk )
3.     Introitus  :     (musik lembut Kidung Jemaat 85:1)
“Bersukacitalah senantiasa  dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah! Hendaklah kebaikan hatimu  diketahui semua orang, Tuhan sudah dekat”
(Filipi 4:4-5)

E t a           :     Janganlah kuatir. Ingatlah pertolongan Tuhan yang senantiasa hadir. Seperti pengalaman umat Israel yang mengalami derita.  Dan Tuhan berkarya  dengan firmanNya yang tercantum dalam  Yesaya 9:1-6.

--------- tampilan pemuda yang berpakain lusuh--------

E v a      :     Bagiku kegelapan itu tetap ada. Ia  menyelimutiku malam  ini. Tak setitikpun sinar pengharapan yang mampu aku rasakan. Hanya untuk mencari sesuap nasi ibuku harus menggadaikan nyawanya. Sementara  kudengar mereka disana berebut harta, seperti layaknya burung nazar yang berebut daging amis. Dan Engkau? Ah…..Engkau hanya diam….Dimanakah Engkau? Tak jugakah Engkau turun dari tahtaMu itu, ya Allah yang perkasa? Apakah salahku? Mengapa bagianku hanya cucuran air mata? Bagaimana aku dapat mempersiapkan jalan bagimu?

Solo             :  Kidung Jemaat 76:1 (solois) oleh  Aan

Pujian: Kidung Jemaat 76:1, 2 (dilanjutkan bersama)

1.Kau  yang  lama dinantikan, Juruslamat datanglah.
Agar kami Kau sucikan, dari dosa dan cela.
UmatMu tetap Kau tuntun, Kau harapan kamipun
Bangsa dunia menunggu, penghiburan kasihMu

2.       Raja mulia Kau lahir, bagai anak yang  lembut
Agar kami  Kau ajari, kasih kerajaanMu
Pimpin kami  oleh RohMu, hatipun perintahlah
                Dan demi kurban darahMu,  brilah damai  yang baka.
               
4. Pembacaan Mazmur 96: 1- 13  (laki dan perempuan)   :

Petugas 5 :  Sungguhkah Engkau adalah Allah segala bangsa? Tapi mengapa namaMu justru dipakai untuk menindas anak-anakMu? Tidakkah Kau lihat beberapa anakMu menangis, di pinggiran jalan  merayakan kelahiranMu? Mengapa kekerasan tidak juga tunduk kepadaMu,  namun  justru bangkit melawanMu? Dan Engkau…Ah, Engkau hanya terpaku diam di atas sana…..Seolah-olah tak punya kuasa atas darah dan air mata yang mengalir ini. Dimanakah Engkau, ya Raja Damai? Berikanlah damaiMu pada umat ini.

Pujian       :  KJ  84:1 (dinyanyikan bersama)

                      Ya Yesus Dikau kurindukan, lipurkan lara batinku
                      Seluruh hatiku terbuka, menyambut  kedatanganMu.
                      Bahagia, Terang sorgawi, Engkau harapan dunia;
                      Terbitlah, surya maha kasih, dan jiwaku terangilah.

Jmt         :  Dimanakah  Engkau ya Allah? Berikanlah kami damaiMu

5.     Pengakuan Dosa (atas kehidupan yang belum berubah)

Pdt             :  (Doa penyesalan)

Jemaat      :  Menyanyi Kidung Jemaat  81:1, 2

1.       O. datanglah Imanuel, tebus umatMu Israel.
Yang dalam   berkeluh kesah, menantikan PenolongNya
Bersoraklah, hai Israel, menyambut Sang Imanuel

2.       O, datang Tunas Isai, patahkan belenggu pedih.
Dan umatMu lepaskanlah, dari lembah sengsaranya
Bersoraklah, hai  Israel, menyambut Sang Imanuel.

6.     Berita Anugerah:
Pendeta       :   Lihatlah  dan dengarlah, sesungguhnya Tuhan telah hadir dan telah memberikan kedamaian pada kita.

Drama Natal    oleh Anak-Anak Sekolah MInggu

Pujian       :  Kidung Jemaat 93: 1, 3 (solo)                                     oleh Indita
1.                 Tumbuhlah tunas baru di tunggul Isai
 Yang pada masa lalu disyairkan nabi
Nubuatnya genap;  bunga harapan lahir
                Di malam yang gelap

3.        Mari menyambut “Amin” atas karunia
Ya Yesus, kami yakin; ya Tuhan tolonglah
Agar dengan syukur kami memuji Dikau
Di KerajaanMu

  
-------  lampu dipadamkan-------------




Penyalaan Lilin-Lilin  di Altar, pohon natal, diteruskan kepada seluruh jemaat
                                                                                         oleh 10 anak sekolah minggu

      Pujian: ” “Malam  Kudus”,   Kidung Jemaat  92:1-3

      Malam kudus, sunyi senyap; dunia terlelap
      Hanya dua berjaga terus; Ayah bunda mesra dan kudus;
      Anak tidur tenang, Anak tidur tenang

Malam kudus, sunyi senyap; Kabar baik menggegap;
Bala sorga menyanyikannya, kaum gembala menyaksikannya
Lahir Raja Syalom, lahir Raja Syalom

Malam kudus, sunyi senyap. Kurnia dan berkat
Tercermin bagi kami terus, di wajahMu,  ya Anak Kudus
Cinta kasih kekal, cinta kasih kekal.

----------- lampu dinyalakan........................                                                    ( berdiri )

Menyanyi: Kidung Jemaat  123: 1 & 3: ”Slamat-Slamat Datang”

1.       Slamat-slamat datang, Yesus Tuhanku!
Jauh dari sorga tingg1 kunjunganMu
Slamat datang Tuhanku ke dalam dunia
Damai yang Kau bawa tiada taranya
Salam, salam!

2.      Nyanyian malaikat  nyaring bergema
Gembala mendengarnya di Efrata
Kristus sudah lahir, hai percaya kabarku
Dalam kandang domba kau dapat  bertemu
Salam, salam!


7.     Nasihat Hidup Baru:

Pendeta       :   Apabila kehidupan ini sedemikian kelam dan menakutkan, kitalah yang diminta Tuhan  menjadi  mitraNya untuk merubah dunia ini. Tuhan telah  turun dan telah memberikan kepada kita kemampuan untuk menciptakan dunia yang penuh dengan kebahagiaan.

                      Dengarkan apa yang dikatakan bala tentara sorga dan gembala-gembala dalam Lukas 2:14 & 15.                                  Oleh Penginjil I Putu Agustinus

Jemaat      :  Menyanyi Kidung Jemaat  422: 1-  3

1.          Yesus berpesan; dalam malam g’lap
 Kamu harus jadi lilin gemerlap
Anak masing-masing di sekitarnya
Dalam dunia ini bersinarlah!

2.       Yesus berpesan; bersinarlah trang
Lilinmu Kulihat malam dan siang
Anak masing-masing di sekitarnya
Untuk hormat Tuhan bersinarlah!

3.       Yesus berpesan: dunia penuh
Banyak macam dosa, duka dan keluh
Anak masing-masing di sekitarnya
Untuk sesamamu bersinarlah!

8.     Doa dan pembacaan Alkitab:
a.        Doa oleh                                                                         : Pdt. I Made Dana Sth.
b.     Gong: “SabdaMu Abadi”
c.     Pembacaan Alkitab: Yesaya 7: 10-14)                         : Diaken I Made Adnyana
d.     Fragmentasi Firman Tuhan oleh Pemuda
e.     Renungan                                                                          :  Pdt. I Made Dana STh.
f.       Saat teduh
g.     Gong lagu “ Kung Kek Kong “
h.     Koor /Paduan Suara Medley   oleh  Kelompok I, II, III, IV

9.     Pengakuan Iman (dilagukan)                                 : Penginjil I Gede Nuryantho
Kidung Jemaat  246: 1-3
                                                                                                                                  ( berdiri )
1.     Ya Allah yang Maha tinggi, Kau pencipta dunia ini.
Kami juga Tuhan ciptakan, agar Dikau tetap dipuji,
Engkau Bapa yang memberkati tiap orang yang rendah hati
Tolonglah kami sekarang ini dan selamanya

2.     Ya Allah yang Mahakasih, Engkau lahir di dunia ini.
Engkau mati di kayu salib; Engkau rela mengganti kami
Dari kubur telah Kau bangkit, kuasa maut tiada lagi
Pimpilah kami sebab Engkaulah, jalan yang benar

3.     Ya Allah  yang Mahasuci, Engkau turun ke dunia ini
Kau menyala bagaikan api, memurnikan nurani kami
Mengobarkan semangat kami, agar kami menjadi b’rani
Utuslah kami ke dunia ini, dengan  kuasaMu.
                                                                                                    (   duduk )
10. Persembahan Pujian oleh VG Layar Cs

11. Doa Syafaat
a.                           Perdamaian dalam keluarga
b.Perdamaian dalam persekutuan pengerja jemaat
c.       Perdamaian dalam jemaat
d.Perdamaian dalam gereja
e.Perdamaian dalam dunia
f.        Diakhiri doa Bapa Kami


12. Persembahan Syukur
Majelis      :  Marilah kita memberikan  persembahan syukur dengan mengingat  firmanNya: “Demikianlah  hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga” (Matius 5:6)

Pujian:   Kidung Jemaat 119:1 – dst
1.       Hai dunia gembiralah dan sambut  Rajamu
Di hatimu terimalah, bersama bersyukur
                Bersama bersyukur, bersama-sama bersyukur

2.       Hai dunia, elukanlah Rajamu Penebus
Hai bumi laut, gunung  lembah
Bersoraklah terus, bersoraklah terus
Bersorak-soraklah  terus

3.       Janganlah dosa menetap, di ladang dunia
Sejahtera, penuh berkat
Berlimpah slamanya, berlimpah slamanya,
Berlimpah -limpah slamanya

        4.     Dialah Raja semesta, benar dan mulia
                Masyurkanlah, hai dunia,
                Besar anugerahNya, besar anugerahNya,
                Besar-besar anugerahNya.

        Doa persembahan                                                                   oleh Diaken I Made Wahyu

13.      Pengutusan Aksi Natal dan Berkat.

Pdt       :  Saudaraku, setelah kita memberi yang  terbaik bagi Tuhan, dunia kita membutuhkan karya  nyata kita. Marilah kita keluar dari ruangan  ini dengan terang bercahaya. Terang yang menandakan Sang  Terang yang telah datang itu. Sebab dunia yang akan kita masuki adalah dunia yang masih diliputi kegelapan. Mari kita menyatakan tekad kita.
Jmt      :  (diucapkan bersama-sama): “Persiapkan jalan bagi Tuhan, Ia datang dengan kekuatan” (Yesaya 40:3 & 10)
Pdt       :  Saatnya kita akan berhadapan dengan realita kehidupan
Jmt      :  Saatnya kita akan kembali berhadapan dengan kegelapan dan  kekelaman dunia ini.
Pdt       :  Tuhan telah datang memberikan kuasa kepada kita untuk mengubah air mata menjadi tarian.
Jmt      :  Inilah kami dengan tekad kami untuk mempersiapkan jalan bagi Tuhan, Ia datang dengan kekuatan, dengan memberikan damai penghiburan dan pengharapan di sekitar kami.
Pdt       :  KuasaNya akan terus bersama dengan tekad kita untuk mengubah dunia ini. Terimalah terang dari Tuhan, nyatakan dan bagikanlah kepada semua orang.

( Ketua Lembaga Kategorial SM, PP, PW, PBKW, PWSB, dan Suka Duka ke altar,
Pendeta memberikan lilin kepada setiap ketua lembaga )
                          (Sambil terang dibagikan alunan lagu:  “Lilin – Lilin Kecil”)

Pdt             :  Saudara-Saudara, tugas kita tidak hanya di sini. Marilah kita meneruskan terang ini ke dunia di luar kita dan terimalah berkatNya:

Berkat   :
Jmt         :  Menyanyikan dalam langgam Nyanyikanlah Kid.Baru  225
                   Maranatha,  Maranatha, Maranatha, Maranatha, Maranatha,
                 Amin, , Amin, , Amin.                                                                    (    duduk   )


Pesan Kasih Natal :
1.     Ketua Panitia Natal dan Tahun Baru 2012;
2.     Majelis GKPB Jemaat Betlehem Untal-Untal
Warta Jemaat

Jemaat bersalaman diiringi gong.