Tema dan Ayat Tahun 2012

TEMA :

MENJADI GEREJA YANG BERTUMBUH BERSAMA MASYARAKAT

Ayat Tahun 2012

Yesus Kristus berkata : " Kekuatan saya dibuat sempurna dalam kelemahan ".









Jumat, 23 Maret 2012

Bahan PA Persekutuan Wanita

PA. UNTUK KAUM IBU

Minggu, 01 April 2012

Sub Tema:

Dengan Penuh Ketaatan Memberitakan Kuasa Kasih Kristus Dalam Jiwa Persekutuan.



Bahan: Markus 15:1-15.

1.  Pendahuluan

Markus adalah Injil tertua, ditulis sekitar tahun 60 M. Markus memperkenalkan Yesus sebagai Putra Allah dan Mesias, hamba yang menderita. Injil Markus menonjolkan Yesus yang melakukan missi BapaNya dengan  penuh ketaatan dan kesetiaan, sekalipun harus menghadapi penderitaan yang menyangkut soal nyawa. Kerelaan Yesus berkorban ditampilkan Markus dengan jelas. Dan di Kaisarea Filipi Yesus sendiri memberitahukan dengan terus terang kepada para murid bahwa Dia harus "menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan bangkit sesudah tiga hari" (Mr 8:31). Selain itu, hal yang penting dapat kita pahami dari kitab Markus juga adalah, bahwa banyak ayat dalam kitab ini menyebut penderitaan sebagai harga yang harus dibayar oleh murid Yesus, yakni mereka yang percaya pada penebusan yang dilakukan Allah didalam Yesus Kristus (mis. Mr 3:21-22,30; Mr 8:34-38; Mr 10:33-34,45; Mr 13:8,11-13). Namun setelah mereka menderita karena Dia maka Allah akan menyatakan bahwa Ia berkenan kepada mereka, sebagaimana ditunjukkan dalam kebangkitan Yesus.



2.  Inti Teks

Pertama.

Ketika berada di hadapan Pilatus, Yesus ditampilkan sebagai hamba yang taat, dan situasi yang di hadapinya benar-benar menekan. Misalnya, keinginan membela Yesus oleh Pilatus tidak terlalu ditonjolkan oleh penulis Injil Markus, berbeda dengan yang dilakukan oleh penulis Matius dan Lukas. Hal ini menunjukkan bahwa Markus ingin menyampaikan tekanan yang dialami oleh Yesus sangat kuat, sementara itu Yesus menghadapinya seorang diri saja dan tidak menunjukkan pemberontakan didalam sikapnya.

Kedua.

Selanjutnya, Yesus juga dikisahkan sebagai person yang tegar. Artinya, Ia tidak undur dari niatNya dalam menjalankan missi Allah. Bagi Yesus, BapaNya adalah segalanya. Semua tekanan yang dialaminya tidak menggeser sedikitpun keinginan Yesus dari menjalankan missi Bapanya menjadi mengingkari missi itu. Hal itu menunjukkan bahwa Yesus konsisten kepada apa yang diamanatkan oleh BapaNya.



Kedua pokok ini memberi pengajaran kepada kita, bahwa sebagai pribadi yang menjalankan missi Allah, Yesus sangat  berkonsentrasi dan tidak mau digoyahkan oleh keadaan apapun. Dan sekalipun Ia hanya seorang diri saja tetap mempunyai keyakinan bahwa apa yang menjadi tugas dari BapaNya itu adalah yang utama dan tak boleh diabaikan.



3.  Aplikasi: digali melalui diskusi

Sebagai Persekutuan Wanita yang telah dipanggil dan menjadi milik Kristus, dapatkah kita meneladani apa yang telah dilakukan oleh Yesus? Untuk lebih mendalami perenungan berdasarkan pertanyaan ini, cobalah mulai dengan memikirkan secara bertahap:

-          Apa arti panggilan kita sebagai wanita Kristen (di rumah, di jemaat/Gereja, dan juga di tengah-tengah masyarakat luas)..?

-          Adakah kita dengan sungguh-sungguh telah menerima keselamatan yang Allah berikan, yang telah dilakukannya dengan melalui pengorbanan Kristus..?

-          Jika dengan kedua hal di atas telah kita pahami dengan baik dan benar, adakah kerinduan untuk memiliki tekad seperti Yesus, yakni menjalankan missi Allah dengan sungguh-sungguh sekalipun tekanan sangat berat..? sehingga tidak tergoyahkan oleh keadaan apapun beratnya..?


Tidak ada komentar:

Posting Komentar