Tema dan Ayat Tahun 2012

TEMA :

MENJADI GEREJA YANG BERTUMBUH BERSAMA MASYARAKAT

Ayat Tahun 2012

Yesus Kristus berkata : " Kekuatan saya dibuat sempurna dalam kelemahan ".









Jumat, 23 Maret 2012

Bahan Renungan Keluarga Paskah 2012


RENUNGAN  HARIAN



Minggu, 1 April 2012

·           Doa

·           Pujian: KJ. No. 157 / KP. No. 55:1-5

·           Puji dan Janji (hari ini)

·           Renungan



“Pilih  Yang Mana”



       Dalam sebuah senda gurau, sering orang mengatakan ucapan-ucapan  lucu,seperti: mau pilih yang mana? Hidup atau mati? Babi guling atau ikan goreng? Kaya atau miskin?

       Bagi kita yang sadar atau normal pastilah akan menjatuhkan pilihan pada sesuatu yang mendatangkan keuntungan! Tidak seorangpun suka yang jelek. Apalagi merugi! Pasti kita mau yang baik. Bila perlu dapat paling banyak. Terlebih lagi barang gratis!

       Hari ini, pekan paskah 2012 dibuka! Seluruh warga GKPB ditempatkan dalam suasana menyongsong Paskah. Karya besar Allah mengambil keputusan terbaik  yakni agar manusia memperoleh hidup yang kekal. Allah melalui putera-Nya Yesus Kristus, memilih mengambil kutuk dosa! Harus ditinggikan. Rela mati, agar mereka yang percaya kepada-Nya, beroleh Firdaus.

       Ajakan memilih tidak hanya ditibakan oleh Musa, kepada umat di masa lampau. Juga kini berkat dan kutuk itu harus menjadi pilihan kita! Dengarkan Firman Tuhan dan melakukan-Nya adalah berkat! Sebaliknya, mengabaikannya sama dengan menerima kutuk! Pilih yang mana? Bisnis kita sekarang adalah pasti mencari mutiara, harta karun yang bernilai Ilahi. Bukan barang fana! Angkatlah palma-palma anda, sambutlah Dia!



·           Pujian: KJ. 299

·           Sharing

·           Doa

·           Pengosongan Diri :disisihkan)

·           Pujian Penutup : KJ. 370 :1- dst.





Senin , 2 April 2012

·           Doa

·           Pujian : KJ. No. 178 / NKB. No. 143/ KP. No. 67: 1-3/PBA

·           Puji dan Janji (hari ini).

·           Renungan



“Mencari Dia yang Hidup”



       “Dunia ini, bukan Firdaus! Dunia ini bukan Firdaus….” Silakan dilanjutkan! Begitulah bunyi syair lagu yang saya hafal sejak tahun 1957. Cukup lama bukan? Tetapi sangat menyentuh! Apa yang kita cari di dunia ini! Tiap hari, dengan tidak mengenal lelah, kita mencari dan mencari. Tidak jemu-jemunya kita mencari. Dan itu sangat penting dan perlu. Kalau tidak mencari, apakah yang akan kita jadikan persediaan? Kemana kita akan mengemis dan meminta-minta? Tidak ada yang mau menjadi pemulung atau peminta-minta! Pasti semua mau pakai dasi dan rapi. Karena itu memang harus mencari: tidak salah! Persoalan sekarang adalah tidak cukup hanya disitu.

       Benar, setiap orang harus tekun mencari, tetapi jangan lupa juga kita harus taat mencari Dia yang menjadikan segala sesuatu dengan melimpah-Nya. Siapakah yang memberi hidup ini? Kita sehat dan bergairah untuk berusaha mencari, menyediakan, dan membuat persediaan. Namun pernahkah kita mengingat, bahwa apa yang kita cari dan menjadikan “persediaan” akan dimakan rayap ngengat. Bukan menakut-nakuti,tapi harus siuman.

       Hari ini lewat Firman Tuhan, kita diingatkan agar kita mencari  apa yang “disediakan” oleh Tuhan kita Yesus Kristus. Apa itu? Cari, gali dan temukan sendiri! Sebab ketika kita mau mencari, kita mendapat, kita mengetok pintu, pintu dibukakan. Inilah yang harus menjadi persiapan, kesungguhan kita  dalam sepekan kedepan, berada di suasana pekan Paskah! “mencari Dia yang hidup”. Tuhan memberkati.



·           Pujian     :-  “Kosong ya kosong (2x) semua kosong"!

  - Salib tak kosong!

·           Sharing

·           Doa         

·           Pengosongan diri (disisihkan)

·           Pujian: KJ. 407 :1-4



















Selasa, 3 April 2012

·           Doa

·           Pujian: KJ. No. 175 / KP. No. 75/PBA :149/46

·           Puji dan Janji (hari ini).

·           Renungan :



“Dia Mengambil Alih”



       Adakah kegiatan/aktifitas di alam ini, yang dilakukan tanpa “perhitungan”? ada Apa itu? Gosip-gosipan! Pokok ini sering terjadi dengan tanpa pasang tarip, pokoknya semau gue. Apalagi  yang sedang “digosipkan” itu, tidak ada kaitannya dengan “persekutuan” . Apakah itu keluarga, ”kolega”, dan lain-lain pokonya sikat saja. Tanpa perhitungan.  Tetapi kalau sudah  yang namanya “menyisihkan pengosongan diri”, mulailah kita “berhitung”. Dengan cerdas dan terampil kita “mengambil alih” pimpinan. Agaknya sangat cerdas, dan sangat terampil “menghitung” persediaan-persediaan, agar hidup/rumah tangga tidak kelimpungan. Kita sering  “sangat marah besar”, kalau ada: sikap atau perbuatan “tanpa perhitungan”. “Perhitungkan dulu”, begitu kata kita dengan cerdas dan berdalih-dalih.

       Allah menegur Ayub karena berbicara dan bersikap tanpa pengetahuan dan pengertian. Adakah sesuatu yang diperbuat Allah “tanpa perhitungan”? Kita dibuat bingung, mengapa Dia berbuat sesuatu tanpa perhitungan? Ayub tidak mampu mengerti atas apa yang terjadi dalam hidupnya. Tetapi dengan sangat rendah hati, Ayub mengakui,bahwa: Allah melakukan segala sesuatu dengan baik. Bahwa segala sesuatu yang diizinkan Allah untuk terjadi itu, dilaksanakan dalam hikmat dan dengan tujuan bahkan penderitaan orang benar mempunyai makna dan tujuan Ilahi.

       Bukankah kita juga sering “bingung”. Nampaknya, perbuatan Tuhan itu tanpa “perhitungan”. Sebab kita mau mensejajarkannya dengan banyaknya “perhitungan-perhitungan” kita. Syukur, Tuhan berbuat tidak seperti apa yang “kita suka perbuat”. Dari Firman hari ini, kepada kita diberitakan, ada kabar: “mengambil alih”. –“Ia sendiri telah memikul dosa kita, di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita yang telah mati terhadap dosa hidup untuk kebenaran”. Perhitungan yang luar biasa. Rela mati, agar yang lain hidup!



·           Pujian: KP. No. 97/41

·           Sharing

·           Doa         

·           Pengosongan diri (disisihkan)

·           Pujian penutup: PBA: “Bagaikan Bejana, Siap Dibentuk”































Rabu, 4 April 2012



·           Doa

·           Pujian : KJ. No. 188 / NKB. No. 197/KP.no. 88/ PBA. No. 57

·           Puji dan Janji (hari ini).

·           Renungan :



“ Damai Sejahtera Allah”



          Dari kedua ayat Kitab Suci hari ini, disajikan kepada kita kata: “Damai Sejahtera”, sama dengan Syalom dalam arti yang seluas-luasnya. Syalom adalah keadaan (kata sifat Syalom berarti utuh). Syalom  adalah keadaan tidak terganggu oleh penyakit, malapetaka, keributan, kekuasaan dan perpecahan . Syalom adalah keadaan sentosa dan sejahtera dalam hidup sehari-hari.

          Harap disimak supaya jangan timbul salah paham. Syalom bukan perasaan, melainkan keadaan. Syalom bukan urusan hati seorang individu, melainkan urusan hidup bersama secara komunal dan universal. Syalom adalah keadaan hidup yang paling didambakan semua makhluk. Memang seorang individu mendambakan syalom, tetapi syalom itu hanya terwujud, jika orang lainpun ada dalam keadaan syalom.

          Lalu, dari manakah datang syalom atau damai sejahtera? Apakah sumbernya? Syalom datang dari Tuhan. Sumber syalom adalah Tuhan sendiri. Tuhan menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera. Damai sejahtera Allah melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus! Dalam perkembangan waktu, kata syalom mendapat arti yang mendalam, yaitu pengampunan dosa dan kekuatan dari Tuhan. Nabi Yesaya memahami keterpurukan umat Israel sebagai suatu teguran dari Tuhan Allah. Baru setelah mereka/umat bertobat dan setia kepada Allah akan muncul rancangan Tuhan tentang Syalom!



·           Pujian: KJ. No. 249/NKB 181a

·           Sharing

·           Doa

·           Pengosongan diri (disisihkan)

·           Pujian penutup                                              



Kamis, 5 April 2012

·           Doa

·           Pujian: KJ. No. 168a / KP. No. 10/NKB.no. 85/ PBA. No.

·           Puji dan Janji (hari ini)

·           Renungan



“Perbuatan Kasih Yang Ajaib”



       Dimana-mana, kita pernah melihat dan mengenal adanya tugu “peringatan”. Tugu yang dibangun untuk mengingat seorang tokoh atau sebuah kejadian/peristiwa yang terjadi dalam sejarah: misalnya; patung Ngurah Rai, dibangun untuk mengingat perjuangan selaku pejuang nasional melawan penjajahan. Banyak lagi yang lain! Kita tahu, fungsi tugu peringatan itu.

       Hari ini, kita membaca ayat kitab suci yang berbunyi: “perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib, dijadikan-Nya peringatan;…”. Perbuatan ini, menjadi peringatan…malam ini ada suatu peringatan yang amat dahsyat. Cerita Tuhan Yesus yang membasuh kaki murid-murid-Nya. Seorang Guru yang merendahkan hati untuk mengambil pekerjaan yang sering dianggap tidak normal. Sesuatu yang pantas pasti apa  yang dilakukan oleh bawahan terhadap atasan. Bukan majikan yang melayani hambanya. Disini terjadi sesuatu yang ajaib. Disebut ajaib karena yang terjadi berlawanan dengan yang berlaku pada umumnya. Ini sebuah peringatan. Ada satu contoh yang dapat ditiru dan dilakukan. Dengan penuh ketaatan, Tuhan Yesus melakukan dan membuktikan kasih sang Bapa yang mengutus-Nya untuk datang ke dalam dunia ini.

       Kita menirunya. Bukan karena latah, tapi sungguh mau menghayati sikap rela untuk menanggalkan (bukan jubah), tetapi “harga diri”. Kita akan melakukan itu atau sedang melakukannya, serta sudah berbuat. Apakah kita: “merasa bisa atau bisa merasa”? tidak semua kamu bersih (Yoh.13:11). Mari kita membangun tugu-tugu peringatan, memberitakan kasih Kristus dalam jiwa persekutuan dan  sebelum kita melakukan itu Tuhan sudah lebih dulu melakukannya. Siapkan diri, besok kita akan merayakan: “bukti perbuatan kasih yang ajaib.



·           Pujian: “Adakah kasih dihatimu”

·           Sharing

·           Doa         

·           Pengosongan diri (disisihkan)

·           Pujian penutup: KJ. 329:1-5                                            



















Jumat, 5 April 2012



·           Doa

·           Pujian: KJ. No. 169:1-dst / KP. No. 9/ PBA. No. 200/NKB no. 85

·           Puji dan Janji (hari ini).

·           Renungan



“Kristus Mati karena Dosa Kita”



Hari ini Jumat Agung. Kita mengenang Tuhan Yesus yang mati di atas kayu salib. Bersamaan dengan itu kita merayakan Perjamuan Kudus. Makan roti sebagai tanda tubuh Tuhan Yesus, yang dikorbankan dan minum anggur sebagai darah Tuhan Yesus yang dicurahkan di bukit Golgota untuk menyucikan dosa-dosa kita.

Kasih Allah yang Agung. Anak satu-satunya, diutus dan dikorbankan, rela mati di kayu salib. Semua itu diperbuat-Nya agar dosa yang membuat manusia mati ditebus-Nya. Manusia tergadai oleh dosa. Upah dosa adalah maut. Pengorbanan Tuhan Yesus di kayu salib, adalah untuk membebaskan manusia dari upah dosa itu. Semua manusia akan mati. Itu pasti. Tetapi syukurlah, bahwa manusia yang mati di dalam Tuhan Yesus Kristus, mendapat penebusan, pembebasan dari kematian yang kekal. Kematian Tuhan Yesus, menjadi jalan yang mengantar manusia kepada hidup kekal. Tuhan Yesus bersabda: “Akulah jalan, kebenaran dan hidup ….” (Yoh.14:6).

Panggilan kita sekarang adalah hidup beriman, percaya kepada Yesus Kristus yang hari ini, telah memeteraikan lagi: “bukti penyertaan-Nya”, melalui perayaan perjamuan kudus. Dia tetap menetapkan diri-Nya sebagai: “pengintai yang berdiri di atas tembok”. Dia mau tidak seorangpun pengikut-Nya gugur dalam iman dan dirampas oleh musuh-musuh-Nya.



·           Pujian: KP. No. 12:1-2

·           Sharing

·           Doa

·           Pengosongan diri (disisihkan)

·           Pujian penutup: KJ. 368:1-4                                             





Sabtu, 7 April 2012



·           Doa

·           Pujian : KJ. No. 256:1-3 / KP. No.63/ NKB no. 11/ PBA no.

·           Puji dan Janji (hari ini).

·           Renungan



“Lain Dari Yang Lain”



        Kemarin melalui perayaan perjamuan Kudus, kita ditempatkan disuasana lain dari yang lain. Lainnya bukan terletak pada hikmatnya acara ibadah sampai batuk-batukpun ditahan. Bukan. Nilai lainnya terletak pada apa yang kita telah terima dan kecap bersama. Dikatakan yang lain, boleh berubah, beranjak, bergoyang, tetapi yang satu ini tidak. Dikatakan yang satu ini, yang diberikan, tidak seperti yang diberikan oleh dunia ini. Apa itu? Padahal kita sekarang ada di dunia. Kita sedang senang sekali dengan dunia ini. Dunia yang amat gemerlapan. Kita dibuatnya aman dan nyaman. Bahkan kita tidak mau meninggalkan dunia ini. Kita akan sangat sedih meninggalkan dunia ini. Bukankah kita teringat dengan cerita istri Lot? Pasti. Tetapi apa boleh buat, karena kitapun tidak ada bedanya. Namun dengan penuh syukur kita telah diingatkan bahwa ada pemberian yang tidak sama dengan apa yang diberikan oleh dunia ini. Apakah itu? Yaitu jiwa persekutuan; jiwa persekutuan yang bersumber pada persekutuan Allah Bapa dengan umat-Nya. Melalui perjamuan kudus yang telah kita terima.

       Adakah Dia sudah mengalir dan meresap dalam hidup kita? Berpengaruhkah Dia dalam hidup kita, bagaikan pengaruh minuman anggur yang membuat tubuh kita baik? Artinya: paling tidak pengorbanan-Nya, kasih, damai sejahtera Kristus Yesus itu menghangatkan kasih kita. Pengorbanan-Nya: merelakan kita lebih berkorban lagi, agar hidup ini menjadi sumber berita: “lain dari yang lain”.



·           Pujian: “Hidupku bukannya aku lagi, tapi Yesus dalamku”

·           Sharing

·           Doa

·           Pengosongan diri (disisihkan)

·           Pujian penutup: KJ.426:1-dst.                                            

           























Minggu, 8 April 2012



·           Doa

·           Pujian : KJ. No. 161 / KP. No.31 /NKB. No. 67/PBA. No. 140

·           Puji dan Janji :(hari ini).

·           Renungan :





“Menyerah Untuk Menang”



       Tuhan Yesus bangkit dari antara orang mati. Kubur kosong. Penjaga kubur tidak berdaya. Pucat pasi, lari tunggang-langgang. Itulah kehebatan manusia. Mereka berteriak, gagah perkasa, hanya pada waktu orang menyerah. Mata membelalak, tombak teracung, sepatu berderap, dikala mengantar sang pemenang yang waktu itu bagaikan anak domba yang dibawa kepembantaian.

       Sekarang hari Paskah. Kita merayakan Tuhan Yesus Kristus bangkit dari kubur. Ia mengalahkan kuasa maut. Jagankan keperkasaan dunia dan laskar-Nya, kuasa maut yang merenggut hidup manusia dikalahkan-Nya. Tiada lawan, yang lain kalah, seperti sebuah ucapan reklame. Tetapi peristiwa kebangkitan Tuhan Yesus dari antara orang mati, bukan sebuah “reklame”. Yesus adalah Tuhan. Juruselamat dunia. Buah sulung dari kebangkitan orang mati.  Dia pernah menyerah. Tetapi bukan menyerah kalah, namun menyerahkan hidup-Nya bagi dunia, agar manusia yang mati memperoleh hidup. Itu yang menjadi perjuangan-Nya. Dan Dia telah mengalahkan maut. Sekarang Dia menjadi pemenang. “menyerah untuk menang”. Kristus berkata: Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup sampai selama-lamanya dan Aku memegang segala kunci maut dan kerajaan maut. Dia pemegang kunci. Bagi kita yang percaya tidak cukup hanya percaya dan bangga. Mari kita memberitakan kuasa kasih Kristus yang hidup ini, kepada dunia.



·           Pujian: KJ. No.166/NKB no. 91/KP 109/PBA no. 145

·           Sharing 

·           Doa

·           Pengosongan diri (disyukuri)

·           Pujian Penutup                


Bahan Sekolah Minggu

MATERI  PASKAH SEKOLAH MINGGU

Minggu, 8 April 2012



Sub Tema:

Dengan Penuh Ketaatan Memberitakan Kuasa Kasih Kristus Dalam Jiwa Persekutuan..



Bacaan : Matius 28:1-10



Tujuan :  - Anak-anak memahami arti pengorbanan Tuhan Yesus

- Anak-anak dapat mengikuti teladan pengorbanan Tuhan Yesus  dengan sikap hidup yang baik



A.            DASAR PEMIKIRAN

Pengorbanan selalau memiliki tujuan untuk sesuatu yang lebih baik. Ini merupakan tindakan moral yang didasarkan atas suatu kepedulian, rasa memiliki,tanggung jawab. Untuk tujuan yang lebih baik inilah Kristus rela berkorban, ia rela ditolak, dihianati, bahkan dihukum seperti seorang penjahat



Kita patut bersyukur kerena memalui Kristus kita memperoleh teladan bahwa hidup itu tidak semata-mata hanya untuk menyenangkan diri kita sendiri tetapi juga ada orang lain yang kita ajak hidup bersama. Kita tidak dapat hidup seenaknya saja terhadap orang lain. Melainkan selalau berusaha melakukan yang baik untuk semua orang. Kita diajar agar selalau dapat memiliki sikap hidup yang baik di tengah-tengah hidup yang berat ini.



B.            UNTUK ANAK-ANAK



Pengantar

Seekor ayam betina milik dari seorang petani sedang bergembira, kenapa ia bergembira??? Karena tibalah saatnya si ayam betina ini bertelo. Ia bertelor di sebuah emper dapur  si petani yang terbuat dari bedeg kayu dan atapnya dari jalinan ilalang. 1,2,3,4,5……….9 butir banyak telornya.  Dengan sepenuh hati si ayam betina akhirnya mengerami telornya. Selama 2 minggu dengan tidak pernah lelah si ayam betina menjagai dan mengerami telornya hingga sampai pada saat yang dinanti-nanti satu persatu telor-telor itu menetas menjadi anak-anak ayam yang lucu



Kala itu adalah siang hari yang cerah untuk pertama kalinya si ayam betina mengajak anak-anaknya untuk mencari makan di sekitar pekarangan rumah si petani. Dengan sangat baik si ayam betina mengajari anak-anaknya mencari makan. Tak terasa hari mulai senja. Si ayam betina mengajak anak-anaknya untuk pulang ke bawah emper dapaur dan melindunginya dengan sayapnya



Terdengar suara si petani dari dalam dapur yang berkata kepada istrinya “ bu…. Masaklah bapak lapar”  istri si petani sibuk menyiapkan makanan. Setelah makanan siap. Istri si petani hendak memadamkan api dalam tungku denngan memindahkan kayu api yang digunakan ke emper belakang, tanpa sadar sisa-sisa api dikayu membakar dedaunan yg jaraknya sangat dekat dengan dapur dan tempat si ayam betina dan anak-anaknya itu tidur.



Terjadilah kebakaran yang menghanguskan seluruh dapur si petani termasuk juga si ayam betina. Keesokan harinya diantara  diantara reruntuhan rumah yang terbakar didapatilah si ayam betinapun hangus terpanggang, tetapi alangkah terkejutnya si petani melihat di balik tubuh ayam betina yang terbakar terdengar suara “ kiak kiak kiak” ada 9 ekor anak ayam. Si petani kehilangan seekor ayam betina tetapi mendapatkan 9 ekor anak ayam yang dapat dipeliharanya lg



Cerita ayam betina tadi menggambarkan kepada kita akan sebuah pengorbanan. Seperti ayam betina yang bersedia mengorbankan dirinya hangus bahkan mati terpanggang demi 9 ekor anaknya  demikian jugalah kasih Tuhan Yesus kepada kita anak-anak yang dikasihiNya.



Isi

Karena begitu besarnya kasih Allah akan dunia ini sehingga ia telah mengaruniakan anakNya yang tunggal supaya setiap orang yang percaya kepadanya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal ( Yohanes 3:16) Yesus Kristus, putra Tunggal Allah rela mati, disiksa, dicela, dikhianati oleh kerena Allah mengasihi kita manusia. Yang seharusnya kita yang berdosa inilah yang  harus disalib. Salib itu adalah hukuman bagi seorang yang kejahatanya tidak dapat terampuni. Seharusnya kitalah yang disalib kerena selalau saja berbuat dosa. Tetapi Yesus meu menggantikan kita untuk disalib jdi dengan disalibnya Yesus itu bertujuan agar dosa-dosa kita juga turut mati dan tersalib. Setelah Yesus mati tersalib karena dosa-dosa kita apa yang terjadi???? apakah Yesus terus mati???? Tidak!!!! Tetapi pada hari yang ke-tiga Dia bangkit kembali



Kejadian Yesus bangkit ini nyata terjadi seperti yang diberitakan dalam marius 28:1-10. Maria Magdalena dan Maria yang lain adalah saksi kebangkitan Yesus, bahwa Yesus sungguh-sungguh hidup. Kuburnya kosong!!!!!  Kenyataan bahwa kematian tidak dapat mengalahkan Yesus dan itu bukti bahwa kita telah menyembah Allah yang mahakuasa , bukan manusia biasa. Oleh sebab itulah kita patut bersyukur dan bersukacita kerena denagan kematian dan kebangkitan Yesus dosa kita yang lam atelah hilang kita telah menjdai manusia yang baru



C.             APLIKASI

Lalu apa yang dapat kita lakukan sebagai manusia yang telah diciptakan baru? Tuhan menginginkan agar kita mau berkorban untuk memuliakan namaNya. Klita jangan lagi suka hidup dalam dosa agar Tuhan Yesus tidak rugi sudah mati bagi kita. (berikan contoh kongkrit berkorban dan perubahan kearah lebih baik, contoh klo dulu suka nyontek sekarang belajar lebih giat, dls)



D.             AKTIVITAS

 Berilah anak sebuah kertas gambar yang angak besar. Ajaklah anak-anak menggambar sebuah perubahan contohnya: gambar telur dan anak ayam, gambar bunga dan botol minyak wangi, gambar tunas dan pohon berbuah dls.