PENELAAHAN ALKITAB
KAUM PEREMPUAN
Thema :
“Menjadi Gereja Yang
Bertumbuh Bersama Masyarakat”
Sub Thema :
“Bertumbuh dalam Kasih
Karunia dan Pengampunan”
BAHAN : Markus
5:1-20
Pengantar:
Kita pernah
mendengar nasehat bahwa: “tempat yang tepat bagi uang adalah dalam pikiran,
bukan dalam hati”. Kalau kita renungkan baik-baik, nasehat ini sungguh sangat
beralasan; dimana dalam kehidupan sehari hari ada banyak orang yang menganggap bahwa uang adalah yang
terpenting dalam kehidupan ini. Mereka
beranggapan bahwa dengan uang mereka bisa berbuat segala-galanya. Hati mereka sepenuhnya tertuju pada uang
sehingga Tuhan tidak mempunyai tempat lagi untuk bertahta di hatinya.
Akibatnya, kehendak Tuhan tidak lagi menjadi
pengendali hidup mereka. Kasih terhadap Tuhan menjadi pudar, terlebih
lagi kasih terhadap sesama pastilah sulit ditemukan pada mereka. Kisah di Gerasa adalah contoh yang
sangat buruk bila uang bertahta di hati manusia. Mari kita simak bersama
kisahnya:
Penjelasan Teks:
Ayat 1. Pelayanan Tuhan Yesus menjangkau kehidupan
masyarakat luas. Gerasa terletak di
sebelah Timur danau Galilea atau danau Kineret, sangat jauh dari
Yerusalem tempat Bait Suci berada. Gerasa merupakan daerah agraris yang sangat
penting pada jaman itu. Dalam ayat 13 kita membaca bahwa ada penduduk yang
memiliki babi sampai 2000 ekor jumlahnya. Kita tahu bahwa dalam berbagai budaya peranan daging babi sangat menentukan
besar kecilnya sebuah upacara adat. Keberadaan babi di daerah Gerasa
menunjukkan bahwa peduduk di sekitar sana bukalah penduduk dari gologan Yahudi,
karena babi haram bagi orang Yahudi. Pelayanan Tuhan Yesus melewati batas-batas
tembok pemisah.
Ayat 2-10. Ada seorang yang dikuasai oleh roh jahat,
yang hidupnya terpisah dari peduduk. Ia berkeliaran di daerah perbukitan dan
juga di pekuburan. Ia sangat membahayakan sehingga ia berulang kali dicoba
untuk diikat, tetapi rantai tidak kuasa menahan kekuatannya. Ia dikuasai roh
roh jahat tentu karena kehidupanya tidak terfokus kepada Tuhan. Ia
dikuasai oleh kehidupan yang
disiibukkan untuk memenuhi
kebutuhan materi baik untuk dirinya
maupun keluarganya. Ia telah lelah secara jasmani dan kesehatan rohaninya
sangat parah, sangat mudah roh-roh jahat menguasai kekosongan hidupnya,
sehingga hidupnya diikat oleh mereka sampai ia sangat menderita. Ketika Tuhan
Yesus melewati daerah Gerasa orang itu datang kepada Yesus dan sujud di
hadapanNya. Ia sujud bukannya mohon belas kasihan agar ia terlepas dari ikatan
kuasa roh jahat, melainkan roh jahat yang ada di dalam dirinya memohon belas
kasihan dari Yesus, Anak Allah Yang Maha Tinggi agar mereka jangan disiksa. Roh jahat mengetahui dan mengakui kuasa yang ada di dalam Tuhan
Yesus, tetapi mereka mau agar kuasa itu berbuat sesuatu yang tidak merugikan
diri mereka. Ini adalah ciri khas dari roh jahat yang mau menang di atas penderitaan orang lain atau sifat
yang sangat egois dan kejam.
Ayat 11 – 17. Di
sekitar perjumpaan Tuhan Yesus dengan orang yang dari Gerasa ada banyak
babi. Tuhan Yesus mengabulkan permintaan
roh-roh jahat agar mereka ditransfer ke dalam tubuh babi-babi yang jumlahnya
kira-kira 2000. Pengabulan Tuhan Yesus
atas permohonan roh roh jahat itu menggambarkan bahwa Ia hendak mengingatkan
orang orang di Gerasa agar tidak hanya memfokuskan hidup mereka kepada hal yang
sifatnya materi saja, tetapi bertumbuh di dalam kehidupan rohani. Agar mereka
tidak menjadi korban seperti rekannya yang dikuasai oleh roh-roh jahat yang
hidupnya menderita, tersisih dari kehidupan di tengah keluarga dan masyarakat.
Kehidupan yang sungguh menyedihkan dan penuh dengan kesia-siaan. Rupanya
penduduk Gerasa yang sudah terbiasa
dengan hati yang dikuasai oleh kehidupan
materialistis, tidak bersukacita melihat rekan mereka yang sudah
dibebaskan dari kuasa roh – roh jahat. Mereka kagum atas apa yang telah Tuhan
Yesus lakukan, tetapi mereka menyayangkan begitu banyak babi yang menjadi
korban. Ada kerugian secara materi terjadi atas penyelamatan seorang yang
menerima Kasih Karunia Allah, yang diampuni-Nya . Kasih Karunia Allah turun terhadap siapa saja
yang mau datang kepada-Nya. Pengampunan atas dosa-dosa membebaskan orang dari
kehidupan yang membelenggunya untuk dapat hidup merdeka di dalam Kristus.
Tetapi sayang banyak orang yang menolak untuk menerima pengampunan dan Kasih
Karunia Allah, seperti yang dilakukan oleh orang-orang Gerasa yang meminta
Tuhan Yesus meninggalkan daerah mereka. Tuhan Yesus dan karya penyelamatan-Nya
ditolak. Sering tidak sadar kita juga melakukan sikap seperti orang-orang di
Gerasa karena kita sangat mencintai uang atau materi yang lainnya yang kita
anggap dapat memuaskan kehidupan kita.
Ayat 18 – 20. Orang
yang telah menerima Pengampunan karena Kasih Karunia Allah di dalam Tuhan Yesus
Kristus diberi tugas untuk pergi dan hidup bersama keluarga dan masyarakat di
kampungnya, dan menjadi saksi tentang apa yang telah dialaminya, bahwa ia telah
menerima Kasih Karunia Allah yaitu tidak lagi sebagai orang gila, dia mengalami
kesembuhan secara jasmani dan juga kesembuhan rohani . Kini dia merasakan bahwa
ia dikasihi oleh Tuhan, ia disembuhkan, yang berarti juga secara iman
dosa-dosanya telah diampuni. Ia telah
dipulihkan menjadi kekasih Allah, menjadi orang yang dimerdekakan didalam
Kristus. Kini hidupnya dipenuhi rasa syukur dan kerinduan yang mendalam untuk
melakukan kehendak Kristus. Ia berubah menjadi ciptaan baru, yaitu pelaku
firman. Ia memberi hatinya sebagai tahta Allah bukan tahta harta, tidak seperti
orang-orang kaya sekampungnya, yang menjadikan hatinya sebagai tahta harta
sehingga tidak mampu menjadi pelaku firman. Oleh karena ituingatlah bahwa:
“tempat yang tepat bagi harta adalah dalam pikiran, bukan dihati anda, sebab
hati anda adalah tahta Allah. Posisikanlah harta anda sebagai hamba yang baik,
sehingga anda dapat mengendalikannya dalam rangka mewujudkan kehendak Allah
melalui kehidupan anda.
PENGANTAR DISKUSI.
- Di dalam melaksanakan program di Dian,Jemaat atau GKPB secara umum apakah kita sudah melakukannya tidak terfokus pada diri sendiri yang artinya kita sudah bisa melewati tembok-tembok pembatas seperti yang di lakukan oleh Tuhan Yesus yang menjangkau orang di Gerasa ?
- Bila belum sempurna sepenuhnya, apa yang menjadi kendalanya. Dapatkah itu terjadi karena belum dapat bersyukur atas Kasih Karunia dan pegampunan yang telah diterima ?.
Bila sudah,
sharingkan ide ibu-ibu sehingga kita bisa terus bertumbuh menjadi Gereja yang
hidup bersama masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar