Tema dan Ayat Tahun 2012

TEMA :

MENJADI GEREJA YANG BERTUMBUH BERSAMA MASYARAKAT

Ayat Tahun 2012

Yesus Kristus berkata : " Kekuatan saya dibuat sempurna dalam kelemahan ".









Rabu, 17 Oktober 2012

PENELAAHAN ALKITAB KAUM PEREMPUAN


PENELAAHAN ALKITAB KAUM PEREMPUAN

Thema :
“Menjadi Gereja Yang Bertumbuh Bersama Masyarakat”

Sub Thema :
“Bertumbuh dalam Kasih Karunia dan Pengampunan”

BAHAN : Markus 5:1-20

Pengantar:
Kita pernah mendengar nasehat bahwa: “tempat yang tepat bagi uang adalah dalam pikiran, bukan dalam hati”. Kalau kita renungkan baik-baik, nasehat ini sungguh sangat beralasan; dimana dalam kehidupan sehari hari ada banyak  orang yang menganggap bahwa uang adalah yang terpenting  dalam kehidupan ini. Mereka beranggapan bahwa dengan uang mereka bisa berbuat segala-galanya.  Hati mereka sepenuhnya tertuju pada uang sehingga  Tuhan tidak mempunyai  tempat lagi untuk bertahta di hatinya. Akibatnya, kehendak Tuhan tidak lagi menjadi  pengendali hidup mereka. Kasih terhadap Tuhan menjadi pudar, terlebih lagi kasih terhadap sesama pastilah sulit ditemukan  pada mereka. Kisah di Gerasa adalah contoh yang sangat buruk bila uang bertahta di hati manusia. Mari kita simak bersama kisahnya:

Penjelasan Teks:
Ayat  1. Pelayanan Tuhan Yesus menjangkau kehidupan masyarakat luas. Gerasa terletak di  sebelah Timur danau Galilea atau danau Kineret, sangat jauh dari Yerusalem tempat Bait Suci berada. Gerasa merupakan daerah agraris yang sangat penting pada jaman itu. Dalam ayat 13 kita membaca bahwa ada penduduk yang memiliki babi sampai 2000 ekor jumlahnya. Kita tahu bahwa dalam berbagai  budaya peranan daging babi sangat menentukan besar kecilnya sebuah upacara adat. Keberadaan babi di daerah Gerasa menunjukkan bahwa peduduk di sekitar sana bukalah penduduk dari gologan Yahudi, karena babi haram bagi orang Yahudi. Pelayanan Tuhan Yesus melewati batas-batas tembok pemisah.

Ayat 2-10.  Ada seorang yang dikuasai oleh roh jahat, yang hidupnya terpisah dari peduduk. Ia berkeliaran di daerah perbukitan dan juga di pekuburan. Ia sangat membahayakan sehingga ia berulang kali dicoba untuk diikat, tetapi rantai tidak kuasa menahan kekuatannya. Ia dikuasai roh roh jahat tentu karena kehidupanya tidak terfokus kepada Tuhan. Ia dikuasai  oleh kehidupan  yang  disiibukkan  untuk memenuhi kebutuhan materi  baik untuk dirinya maupun keluarganya. Ia telah lelah secara jasmani dan kesehatan rohaninya sangat parah, sangat mudah roh-roh jahat menguasai kekosongan hidupnya, sehingga hidupnya diikat oleh mereka sampai ia sangat menderita. Ketika Tuhan Yesus melewati daerah Gerasa orang itu datang kepada Yesus dan sujud di hadapanNya. Ia sujud bukannya mohon belas kasihan agar ia terlepas dari ikatan kuasa roh jahat, melainkan roh jahat yang ada di dalam dirinya memohon belas kasihan dari Yesus, Anak Allah Yang Maha Tinggi agar mereka  jangan disiksa. Roh jahat mengetahui  dan mengakui kuasa yang ada di dalam Tuhan Yesus, tetapi mereka mau agar kuasa itu berbuat sesuatu yang tidak merugikan diri mereka. Ini adalah ciri khas dari roh jahat yang mau menang  di atas penderitaan orang lain atau sifat yang sangat egois dan kejam.

Ayat 11 – 17. Di sekitar perjumpaan Tuhan Yesus dengan orang yang dari Gerasa ada banyak babi.  Tuhan Yesus mengabulkan permintaan roh-roh jahat agar mereka ditransfer ke dalam tubuh babi-babi yang jumlahnya kira-kira 2000. Pengabulan Tuhan  Yesus atas permohonan roh roh jahat itu menggambarkan bahwa Ia hendak mengingatkan orang orang di Gerasa agar tidak hanya memfokuskan hidup mereka kepada hal yang sifatnya materi saja, tetapi bertumbuh di dalam kehidupan rohani. Agar mereka tidak menjadi korban seperti rekannya yang dikuasai oleh roh-roh jahat yang hidupnya menderita, tersisih dari kehidupan di tengah keluarga dan masyarakat. Kehidupan yang sungguh menyedihkan dan penuh dengan kesia-siaan. Rupanya penduduk Gerasa yang sudah terbiasa  dengan hati yang dikuasai oleh kehidupan  materialistis, tidak bersukacita melihat rekan mereka yang sudah dibebaskan dari kuasa roh – roh jahat. Mereka kagum atas apa yang telah Tuhan Yesus lakukan, tetapi mereka menyayangkan begitu banyak babi yang menjadi korban. Ada kerugian secara materi terjadi atas penyelamatan seorang yang menerima Kasih Karunia Allah, yang diampuni-Nya .  Kasih Karunia Allah turun terhadap siapa saja yang mau datang kepada-Nya. Pengampunan atas dosa-dosa membebaskan orang dari kehidupan yang membelenggunya untuk dapat hidup merdeka di dalam Kristus. Tetapi sayang banyak orang yang menolak untuk menerima pengampunan dan Kasih Karunia Allah, seperti yang dilakukan oleh orang-orang Gerasa yang meminta Tuhan Yesus meninggalkan daerah mereka. Tuhan Yesus dan karya penyelamatan-Nya ditolak. Sering tidak sadar kita juga melakukan sikap seperti orang-orang di Gerasa karena kita sangat mencintai uang atau materi yang lainnya yang kita anggap dapat memuaskan kehidupan kita.

Ayat 18 – 20. Orang yang telah menerima Pengampunan karena Kasih Karunia Allah di dalam Tuhan Yesus Kristus diberi tugas untuk pergi dan hidup bersama keluarga dan masyarakat di kampungnya, dan menjadi saksi tentang apa yang telah dialaminya, bahwa ia telah menerima Kasih Karunia Allah yaitu tidak lagi sebagai orang gila, dia mengalami kesembuhan secara jasmani dan juga kesembuhan rohani . Kini dia merasakan bahwa ia dikasihi oleh Tuhan, ia disembuhkan, yang berarti juga secara iman dosa-dosanya  telah diampuni. Ia telah dipulihkan menjadi kekasih Allah, menjadi orang yang dimerdekakan didalam Kristus. Kini hidupnya dipenuhi rasa syukur dan kerinduan yang mendalam untuk melakukan kehendak Kristus. Ia berubah menjadi ciptaan baru, yaitu pelaku firman. Ia memberi hatinya sebagai tahta Allah bukan tahta harta, tidak seperti orang-orang kaya sekampungnya, yang menjadikan hatinya sebagai tahta harta sehingga tidak mampu menjadi pelaku firman. Oleh karena ituingatlah bahwa: “tempat yang tepat bagi harta adalah dalam pikiran, bukan dihati anda, sebab hati anda adalah tahta Allah. Posisikanlah harta anda sebagai hamba yang baik, sehingga anda dapat mengendalikannya dalam rangka mewujudkan kehendak Allah melalui kehidupan anda.

PENGANTAR DISKUSI.
  1. Di dalam melaksanakan program di Dian,Jemaat atau GKPB secara umum apakah kita sudah melakukannya tidak terfokus pada diri sendiri  yang artinya  kita sudah bisa melewati  tembok-tembok pembatas seperti yang di lakukan oleh Tuhan Yesus yang menjangkau orang di Gerasa ?
  2. Bila belum  sempurna  sepenuhnya, apa yang menjadi kendalanya.  Dapatkah itu terjadi karena belum dapat bersyukur atas Kasih Karunia dan pegampunan yang telah diterima ?.
Bila sudah, sharingkan ide ibu-ibu sehingga kita bisa terus bertumbuh menjadi Gereja yang hidup bersama masyarakat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar