Tema dan Ayat Tahun 2012

TEMA :

MENJADI GEREJA YANG BERTUMBUH BERSAMA MASYARAKAT

Ayat Tahun 2012

Yesus Kristus berkata : " Kekuatan saya dibuat sempurna dalam kelemahan ".









Selasa, 13 Desember 2011

Kidung Jemaat

KJ 252 – Batu Penjuru Gereja

do = d
4 ketuk

  1. Batu penjuru G’reja
    dan Dasar yang esa,
    yaitu Yesus Kristus,
    Pendiri umatNya.
    Dengan kurban darahNya
    Gereja ditebus;
    baptisan dan firmanNya
    membuatnya kudus.
  2. Terpanggil dari bangsa
    seluruh dunia,
    manunggallah Gereja
    ber-Tuhan Yang Esa.
    Aneka kurnianya,
    esa baptisannya,
    esa perjamuannya,
    esa harapannya.
  3. Dilanda perpecahan
    dan faham yang sesat,
    jemaat diresahkan
    tekanan yang berat.
    Kaum kudus menyerukan,
    “Berapa lamakah?”
    Akhirnya malam duka
    diganti t’rang cerah.
  4. Gereja takkan punah
    selama-lamanya,
    dibimbing tangan Tuhan,
    dibela kasihNya.
    Ditantang pengkhianat
    dan banyak musuhnya,
    bertahanlah jemaat
    dan jaya mulia.
  5. Di dalam pencobaan
    dan perjuangannya
    dinantikannya zaman
    sejahtera baka.
    Di mata tercerminkan
    Gereja yang menang
    mencapai perhentian
    sentosa cemerlang.
  6. Gereja yang di sorga
    dan yang di dunia
    bersatu dalam Tuhan,
    Ketiga Yang Esa.
    Ya Tuhan, b’ri anugerah,
    supaya kami pun
    Engkau tempatkan juga
    kekal di rumahMu.

Tuhan Allah Hadir - KJ 17



Tuhan Allah hadir pada saat ini. Hai sembah sujud di sini.

Diam dengan hormat, tubuh serta jiwa, tunduklah menghadap Dia.

Marilah, umat-Nya, hatimu serahkan dalam kerendahan.



Tuhan Allah hadir, Yang dimuliakan dalam sorga siang-malam.

“Suci, suci, suci” untuk selamanya dinyanyikan malak sorga.

Ya Allah, t'rimalah pujian jemaat beserta malaikat.



Kami menanggalkan hasrat sia-sia, keinginan manusia;

Jiwa-raga kami, hidup seluruhnya, Tuhan, Engkaulah yang empunya.

Dikaulah, Yang Esa, patut dimuliakan seberhana alam.



Raja yang mulia, biarlah hamba-Mu mengagungkan-Mu selalu,

hingga aku ini sungguh beribadat sama seperti malaikat,

dan benar mendengar firman-Mu, ya Tuhan, agar kulakukan!



Kau bagai udara sumber kehidupan dan tempat gerak semua.

Laut tak terhingga, buatlah diriku layak menyelami Dikau:

Kau penuh dalamku, aku di dalam-Mu: Kau kerinduanku!



Surya Mahasuci, biarlah cah’ya-Mu hangat menyentuh wajahku.

Bagai kuntum bunga, bila disinari, memekar ke matahari,

‘ku telah berserah: biar Kau berkarya dalam segalanya.



Jadikanlah aku hamba bersahaja dalam damai dan sejaht'ra.

Sucikanlah aku, agar Kau kupandang dalam roh dan kebenaran.

Arahku pada-Mu: wajah-Mu kucari kini dan abadi.





KJ 119 – Hai Dunia, Gembiralah

do = d
2 ketuk

  1. Hai dunia, gembiralah
    dan sambut Rajamu!
    Di hatimu terimalah!
    Bersama bersyukur,
    bersama bersyukur,
    bersama-sama bersyukur!
  2. Hai dunia, elukanlah
    Rajamu, Penebus!
    Hai bumi, laut,
    gunung, lembah,
    bersoraklah terus,
    bersoraklah terus,
    bersorak-soraklah terus!
  3. Janganlah dosa menetap
    di ladang dunia.
    Sejahtera
    penuh berkat
    berlimpah s’lamanya,
    berlimpah s’lamanya,
    berlimpah-limpah s’lamanya.
  4. Dialah Raja semesta,
    benar dan mulia.
    Masyhurkanlah,
    hai dunia,
    besar anug’rahNya,
    besar anug’rahNya,
    besar, besar anug’rahNya.





KJ 337 – Betapa Kita Tidak Bersyukur

do = d
4 ketuk

  1. Betapa kita tidak bersyukur
    bertanah air kaya dan subur;
    lautnya luas, gunungnya megah,
    menghijau padang, bukit dan lembah.

Refrein:
Itu semua berkat karunia Allah
yang Agung, Mahakuasa;
itu semua berkat karunia Allah
yang Agung, Mahakuasa.



  1. Alangkah indah pagi merekah
    bermandi cah’ya surya nan cerah,
    ditingkah kicau burung tak henti,
    bunga pun bangkit harum berseri.

Refrein:
Itu semua berkat karunia Allah
yang Agung, Mahakuasa;
itu semua berkat karunia Allah
yang Agung, Mahakuasa.



  1. Bumi yang hijau, langitnya terang,
    berpadu dalam warna cemerlang;
    indah jelita, damai dan teduh,
    persada kita jaya dan teguh.

Refrein:
Itu semua berkat karunia Allah
yang Agung, Mahakuasa;
itu semua berkat karunia Allah
yang Agung, Mahakuasa.





KJ 426 - Kita Harus Membawa Berita

1. Kita harus membawa berita pada dunia dalam gelap
tentang kebenaran dan kasih dan damai yang menetap,
dan damai yang menetap.


Reff:
Karna g'lap jadi remang pagi, dan remang jadi siang t'rang.
Kuasa Kristus 'kan nyatalah, rahmani dan cemerlang.


2. Kita harus menyanyikan gita melembutkan hati keras,
supaya senjata Iblis remuk dan seg'ra lepas,
remuk dan seg'ra lepas.


Reff:
Karna g'lap jadi remang pagi, dan remang jadi siang t'rang.
Kuasa Kristus 'kan nyatalah, rahmani dan cemerlang.


3. Kita harus membawa berita: Allah itu kasih belas.
Dib'rikan Putra tunggalNya, supaya kita lepas,
supaya kita lepas.


Reff:
Karna g'lap jadi remang pagi, dan remang jadi siang t'rang.
Kuasa Kristus 'kan nyatalah, rahmani dan cemerlang.


4. Kita harus bersaksi di dunia tentang kuasa darah kudus.
Semoga yang masih sangsi terima Sang Penebus,
Terima Sang Penebus.


Reff:
Karna g'lap jadi remang pagi, dan remang jadi siang t'rang.
Kuasa Kristus 'kan nyatalah, rahmani dan cemerlang.





FLC / PERMUT

SEKILAS TENTANG FLC

Fellowship Least Coin (FLC) = Persembahan Mata Uang Terkecil (PERMUT) terbentuk karena berdasarkan pengalaman pahit yang dialami oleh  Shanti Salomon.

Shanti Salomon adalah seorang wanita yang beriman, seorang wanita yang belajar dari keberanian orang tuanya menjadi pengikut KRISTUS. Ayahnya seorang pegawai pertanian di sebuah kota di India Utara, dan hanya dia yang menjadi Kristen di antara keluarganya. Shanti lahir pada bulan Juni 1920. Nama Shanti yang berarti DAMAI, dia tidak pernah mengalaminya, kenapa? Karena hanya enam minggu sesudah kelahirannya, ayah Shanti mati keracunan, dan meninggal dunia dengan meninggalkan 3 anaknya piatu bersama ibunya. Ibu Shanti adalah seorang Kristen, di antara keluarganya yang masih beragama Hindu. Keluarga ibunya memberikan ancaman-ancaman agar Ibu Shanti kembali keagama Hindu. Dengan hanya memiliki 3 rupiah ditangannya, dan Shanti dalam pelukannya, Ibu Shanti meninggalkan rumah keluarganya dan meminta pertolongan pada Kantor Methodist di Budaun dan menjadi Guru Sekolah Dasar.

Ketika Shanti dewasa, mengikuti jejak ibunya berdedikasi dalam panggilan iman Kristiani dan profesinya sebagai seorang guru.  Setelah bergabung menjadi Staff All Saint College di Naini Tal, tahun 1950 menikah. Setelah 10 tahun perkawinan mereka, suami Shanti jatuh sakit dan dirawat di rumah sakit. Pada masa itulah Shanti melihat suatu penglihatan, bahwa ia bersama perempuan-perempuan yang lain berdoa untuk kesehatan suaminya, yang disinari oleh suatu lampu bercahaya. Ia mendengar perkataan TUHAN dan ia tidak melawan kehendak TUHAN bahwa suami Shanti tidak akan hidup lama, karena TUHAN menginginkan Shanti agar mempergunakan talenta-talentanya demi kemuliaan TUHAN. Shanti berkata, saya berontak, saya tidak ingin menerima panggilan tersebut. Sesudah berdoa, perempuan-perempuan yang bersama Shanti meyakinkan penglihatannya. Dengan seluruh hati Shanti berontak, Shanti kembali berada di samping tempat tidur suaminya, walaupun suaminya lumpuh. Shanti yakin bahwa dengan menerima PANGGILAN TUHAN, TUHAN akan memberkatinya dan ia tidak akan kekurangan sesuatu apapun. Tak lama kemudian suami Shanti meninggal dunia.

Ketika Shanti sedang mengurus pemakaman suaminya, Shanti menerima telepon dari Rev. Bob Alter yang menunjuk Shanti sebagai Direktur Departemen Sastra di Sinode United Church of North India (UCNI) di Mainpuri, India. Tahun 1965 Shanti diundang oleh  UCNI untuk memulai Program Perempuan di mana program tersebut harus menjadi program yang dibiayai sendiri.

Tahun 1971 Shanti terpilih menjadi Executive Secretary ACWC selama 12 tahun. Kemudian Shanti berhasil membentuk Komisi Perempuan India dan Persatuan Pendeta Perempuan India. Tahun 1980 Shanti dipilih menjadi Executive Committee WARC pada General Assembly WARC di Nairobi-Kenya. Akhirnya Shanti Salomon menjadi Wakil Presiden WARC yang selalu mengadakan Pelatihan-pelatihan Kepemimpinan Perempuan. Tahun 1988 Shanti Salomon diberi penghargaan Doctor of Divinity Honoris Causa oleh Academy of Ecumenical India Theology dan Church Administration di Madras, India.            

Pada waktu Shanti menjadi Executive Secretary ACWC mewujudkan idenya untuk membentuk FELLOWSHIP LEAST COIN  (FLC) = PERSEKUTUAN MATA UANG TERKECIL (PERMUT) yaitu pengumpulan uang-uang terkecil, sisa uang belanja yang biasa diabaikan oleh ibu-ibu rumah tangga. Karena uang-uang kecil tersebut kalau dikumpulkan jumlahnya akan menjadi besar dan bisa digunakan dalam waktu-waktu emergency.



BAGAIMANA CARA PENGUMPULAN PERMUT?

Dalam rumah tangga, biasanya yang mengatur uang keluarga adalah ibu-ibu. Sehari-hari ibu-ibu belanja untuk kebutuhan keluarga, pasti mempunyai sisa uang-uang kecil (misalnya: Rp. 100,-; Rp. 500,-; atau Rp. 1.000,-). Waktu itu, Shanti Salomon menghimbau ibu-ibu di India, agar jangan membuang uang-uang kecil tersebut, melainkan dikumpulkan untuk ditabung. Karena dari kumpulan uang kecil-kecil tersebut akan menjadi uang yang besar jumlahnya dan dipergunakan untuk Program Kemanusiaan.





TUJUAN PENGUMPULAN MATA UANG TERKECIL:

  1. untuk membiayai program pelatihan-pelatihan kepemimpinan perempuan atau untuk program pemberdayaan perempuan.
  2. untuk membiayai program kemanusiaan akibat peperangan, bencana alam dan korban ketidakadilan.



LAMBANG FLC:

Gambaran 6 tangan yang berdoa adalah lambang tangan-tangan perempuan dari 6 arah angin, yaitu: Timur, Barat, Selatan, Utara, Barat Daya, Tenggara. Tangan-tangan yang diberi energi oleh TUHAN mengumpulkan coin-coin kecil untuk membantu pemberdayaan perempuan-perempuan dan  membiayai program-program kemanusiaan akibat peperangan, bencana alam dan membantu korban ketidakadilan.    

Tentang ACWC

SEKILAS TENTANG ACWC

PEMBENTUKAN  ACWC

Pada tahun 1958 Perempuan Gereja Presbyterian mengadakan suatu pertemuan di Purdue University, Indiana – Amerika Serikat. Dalam pertemuan ini hadir 5.000-an perempuan dari Amerika Serikat, Eropa, Afrika, Amerika Selatan dan Asia. Perempuan gereja dari Indonesia pada saat itu diwakili oleh Pdt Ny Margareth Dharma-Angkuw, S.Th. Ia secara aktif ikut mendorong pembentukan ASIAN CHURCH WOMEN’S CONFERENCE (ACWC) = PERSEKUTUAN PEREMPUAN GEREJA ASIA, bersama tokoh-tokoh perempuan gereja dari berbagai negara Asia lainnya, seperti: Mrs Rayana,MA dari Hongkong; Mrs Rosano Aitenza dari Filippina; Mrs Januan Sriyakhan dari Thailand; Mrs Manorama Chopade dari Indonesia; dan Mrs Shakuntala Bhan dari Pakistan.

Sejarah pembentukan ACWC tahun 1958 itu tidak terlepas dari peran yang dilakukan oleh Ms. Felicia Sunderlal; seorang perempuan India yang pada waktu itu sedang bertugas di bidang pelayanan perempuan gereja di Amerika Serikat. Pertemuan Perempuan Gereja di Amerika Serikat itu memutuskan, bahwa  Sidang Raya  I  ACWC akan diselenggarakan di Hongkong pada tanggal 15-30 November 1958.  Anggota ACWC waktu itu terdiri dari organsasi-organisasi perempuan gereja dari 14 negara, yaitu: Hongkong; India; Indonesia; Korea; Malaysia; Zelandia Baru; Australia; Pakistan; Taiwan; Thailand;  Jepang; Myammar; Filippina; Aliran (denominasi) gereja anggota ACWC, antara lain: Protestan, Katolik, Ortodox, Pentakosta; Bala Keselamatan; Baptis; Anglikan; Methodis; Lutheran; Menonite dan lain-lain. Kini anggota ACWC terdiri dari 19 negara, yaitu: Hongkong; India; Indonesia; Korea; Malaysia; Zelandia Baru; Australia; Pakistan; Taiwan; Thailand; Nepal; Jepang; Myammar; Bangladesh; Filippina; Cina, Kambodja, Mongolia. Sri Lanka.

TUJUAN ACWC:

  1. Menampakkan cinta kasih YESUS KRISTUS dalam seluruh program yang mencakup bidang persekutuan, pelayanan dan kesaksian.
  2. Mengembangkan dan meningkatkan keesaan gereja/oikoumenis semesta.
  3. Melaksanakan dan menampakkan Imam Kristen serta tanggung jawabnya melalui doa, persekutuan oikoumenis dan aksi/kegiatan nyata dalam keluarga, gereja dan masyarakat.
  4. Mendukung, menyebarluaskan dan ikutserta secara aktif dalam pelaksanaan program Hari Doa Sedunia (HDS) = World Day Prayer (WDP) dan Persekutuan Mata Uang Terkecil (PERMUT) = Fellowship Least Coin. 



LAMBANG ACWC

Gambar salib di tengah-tengah dua tangan terbuka adalah lambang tangan-tangan perempuan yang terbuka kepada TUHAN dan TUHAN memberikan energi bagi tangan-tangan itu. Tangan yang berenergi dari TUHAN, artinya tangan yang siap saling berbagi kepada sesama perempuan korban kekerasan. Di Asia korban kekerasan terjadi di India, Nepal, Indonesia, Thailand, Srilanka, Kamboja, Filippina, Taiwan, Hongkong, Pakistan, Bangladesh, New Zealand, Australia.


Apakah tangan-tangan perempuan di Asia terarah dan terbuka kepada ALLAH dan tak pernah tertutup? Dapatkah tangan itu menopang para perempuan untuk membantu perempuan korban kekerasan dan korban diskriminasi? Ketika Yesus berdoa untuk murid-muridNYA, IA menghendaki agar semua menjadi satu di dalam DIA dan DIA di dalam manusia (Yohanes 17:21 ---- Supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti ENGKAU, ya BAPA, agar mereka juga di dalam KITA, supaya dunia percaya, bahwa ENGKAUlah yang telah mengutus AKU).

Kesatuan dan kepedulian perempuan-perempuan di Asia melalui doa untuk mengangkat dan memulihkan korban kekerasan dan korban diskriminasi, bukan saja bagi perempuan juga bagi seluruh manusia (tua-muda, perempuan-pria) yang menjadi korban kekerasan dan korban diskriminasi. 

ACWC 2011

LITURGI MINGU III DALAM MASA ADVENT

DAN

HARI PERSEKUTUAN PEREMPUAN GEREJA ASIA, 2011

Minggu, 11 Desember 2011

Dilayankan oleh : Rev. Dr. Karl Christoph Epting

Rev. Dr. Ketut  Waspada

Rev. I Made Dana





01.   PERSIAPAN DAN PROSESI

a.       Nyanyian Pembukaan            : Kidung Jemaat 252 : 1, 2, dan 6

b.      Pembawa Lilin Theofani

c.       Pembawa Alkitab

d.      Rev. I Made Dana

e.      Rev. Dr. Karl Christoph Epting

f.        Rev. Dr. Ketut  Waspada

g.       Liturgos dan Majelis lainnya



02.   PANGGILAN BERIBADAH

03.   INTROITUS                                          : Yesaya 40 : 3 dan 10

Ada suara yang berseru-seru: "Persiapkanlah di padang gurun jalan untuk TUHAN, luruskanlah di padang belantara jalan raya bagi Allah kita!

Lihat, itu Tuhan ALLAH, Ia datang dengan kekuatan dan dengan tangan-Nya Ia berkuasa. Lihat, mereka yang menjadi upah jerih payah-Nya ada bersama-sama Dia, dan mereka yang diperoleh-Nya berjalan di hadapan-Nya.



04.   MENYANYI                                         : Kidung Jemaat 17 : 4 dan 6 

05.   MAZMUR MNGGU                         : Mazmur 24 : 1 – 10 

06.   DOA UNTUK ANAK-ANAK SEKOLAH MINGGU 

07.   DOA 

08.   MENYANYI                                         : Kidung Jemaat 119 : 1 dan 3 

09.   PEMBACAAN ALKITAB                   : Yeremia 9:10, Yesaya 11 : 6-9; 32:15-18, 20

         Roma 8 : 19 - 22

a.       Doa

b.      Instrumentalia Gong              : “ Sabda-Mu Abadi “

c.       Pembacaan Firman Tuhan

d.      Kotbah

e.      Saat Teduh

10.   PERSEMBAHAN PUJIAN                                : Persekutuan Kaum Ibu 

11.   PENGAKUAN IMAN RASULI 

12.   INTRUMENTALIA GONG               : “Ih Nak Kristen, Dadija Carang Anggur “ 

13.   RESPONSE FIRMAN 

14.   BERITA JEMAAT 

15.   DOA SYAFAAT 

16.   PERSEMBAHAN

a.       Firman Pengantar                    : Matius 25 : 40
Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.

b.      Menyanyi diiringi Gong         : Kidung Jemaat 337 : 1 dst

c.       Doa Persembahan 

17.   MENYANYI                                         : Kidung Jemaat 426 : 1 dan 4 

18.   PENGUTUSAN DAN BERKAT

MInggu III Masa Advent dan ACWC 2011

LITURGI MINGGU III DALAM MASA ADVENT

DAN

HARI PERSEKUTUAN PEREMPUAN GEREJA ASIA, 2011

Minggu, 11 Desember 2011

Dilayankan oleh : Rev. Dr. Karl Christoph Epting

Rev. Dr. Ketut  Waspada

Rev. I Made Dana





01.   PERSIAPAN DAN PROSESI

a.       Nyanyian Pembukaan            : Kidung Jemaat 252 : 1, 2, dan 6

b.      Pembawa Lilin Theofani

c.       Pembawa Alkitab

d.      Rev. I Made Dana

e.      Rev. Dr. Karl Christoph Epting

f.        Rev. Dr. Ketut  Waspada

g.       Liturgos dan Majelis lainnya


02.   PANGGILAN BERIBADAH 

03.   INTROITUS                                          : Yesaya 40 : 3 dan 10

Ada suara yang berseru-seru: "Persiapkanlah di padang gurun jalan untuk TUHAN, luruskanlah di padang belantara jalan raya bagi Allah kita!

Lihat, itu Tuhan ALLAH, Ia datang dengan kekuatan dan dengan tangan-Nya Ia berkuasa. Lihat, mereka yang menjadi upah jerih payah-Nya ada bersama-sama Dia, dan mereka yang diperoleh-Nya berjalan di hadapan-Nya.

 04.   MENYANYI                                         : Kidung Jemaat 17 : 4 dan 6

05.   MAZMUR MNGGU                         : Mazmur 24 : 1 – 10

06.   DOA UNTUK ANAK-ANAK SEKOLAH MINGGU

07.   DOA

08.   MENYANYI                                         : Kidung Jemaat 119 : 1 dan 3



09.   PEMBACAAN ALKITAB                   : Yeremia 9:10, Yesaya 11 : 6-9; 32:15-18, 20

   Roma 8 : 19 - 22

a.       Doa

b.      Instrumentalia Gong              : “ Sabda-Mu Abadi “

c.       Pembacaan Firman Tuhan

d.      Kotbah

e.      Saat Teduh

10.   PERSEMBAHAN PUJIAN                                : Persekutuan Kaum Ibu



11.   PENGAKUAN IMAN RASULI



12.   INTRUMENTALIA GONG               : “Ih Nak Kristen, Dadija Carang Anggur “



13.   RESPONSE FIRMAN



14.   BERITA JEMAAT



15.   DOA SYAFAAT



16.   PERSEMBAHAN

a.       Firman Pengantar                    : Matius 25 : 40

Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.

b.      Menyanyi diiringi Gong         : Kidung Jemaat 337 : 1 dst

c.       Doa Persembahan
 

17.   MENYANYI                                         : Kidung Jemaat 426 : 1 dan 4



18.   PENGUTUSAN DAN BERKAT