Tema dan Ayat Tahun 2012

TEMA :

MENJADI GEREJA YANG BERTUMBUH BERSAMA MASYARAKAT

Ayat Tahun 2012

Yesus Kristus berkata : " Kekuatan saya dibuat sempurna dalam kelemahan ".









Senin, 08 Oktober 2012

Renungan Harian 01-05 Oktober 2012


Senin, 1 Oktober 2012

Waktu Perkenanan Tuhan

S

atu Oktober, diperingati sebagai hari Kesaktian Pancasila. Tidak seseorang pun boleh melupakannya. Baik yang sudah lahir atau yang belum waktu peristiwa yang tragis itu. Kita patut bersyukur kepada Tuhan Yesus atas keselamatan untuk Negara Republik Indonesia, yang bebas dari malapetaka. Hari Kesaktian Pancasila, Siapakah sesungguhnya yang sakti dan berkuasa? Tidak ada yang lain, Dialah Gunung Batu tempat perlindungan, Tuhan Yang Agung.

Mengandalkan Allah dan mengalami kebaikan-Nya secara pribadi sangat diperlukan untuk ketekunan kita di dalam beriman. Selaku orang percaya kita mungkin mengalami pencobaan berat, namun tidak ada yang dapat membuat kita putus asa dan kalah, selama kita terus memandang kepada Allah dengan iman dan pengharapan. Di tengah kegelapan kita harus “Menantikan Tuhan”, menghampiri Dia dan tetap teguh melalui roh-Nya. Itulah pengalaman dari Sang Pemazmur. Karena itu dia berucap “ Sesungguhnya, aku percaya akan melihat kebaikan Tuhan, di negeri orang-orang yang hidup. Daud mengakui bahwa yang sakti itu Tuhan. Dialah sumber perlindungan yang terjamin. Dan yang penting untuk diingat perbuatan-Nya itu, adalah “hari ini”. Sesungguhnya, waktu ini adalah waktu perkenanan itu, sesungguhnya, hari ini adalah hari penyelamatan itu”. Waktu perkenanan Tuhan itu, adalah hari ini, bukan besok. Artinya : tiap – tiap hari itu dipenuhi dengan perkenanan Tuhan, kebaikan Tuhan. Tidak ada hari tanpa kebaikan dan penyelamatan Tuhan.

Hari ini, harinya Tuhan. Hari ini, hari kebaikan Tuhan. Hanya ada syaratnya. Baca dengan baik – baik, apa yang menjadi isi dari kitab Wahyu 14:4-7; antara lain: “tidak mencemarkan diriNya….., mereka adalah: orang – orang yang mengikuti Anak Domba…”, dalam mulut mereka tidak terdapat dusta….” Pujilah Dia, Dialah yang berkenan mengasihi orang yang mengasihi Dia…

 

Doa        :         Tuhan, berkenanlah akan hidup kami!

Selasa, 2 Oktober 2012

Beritakan dan Ajarkan

S

etiap orang percaya, pasti mengenal Tri-Panggilan Gereja, yaitu: untuk bersekutu, bersaksi dan melayani. Tidak seorangpun melupakan tugas yang mulia ini. Apalagi mengabaikannya. Setiap hari kita boleh giat dan rajin bekerja, tapi jangan lupa akan tugas untuk memberitakan kabar baik. Di dunia ini kita tidak boleh menghabiskan waktu dan tenaga kita hanya untuk perkara-perkara sementara. Tetapi juga sebagaimana isi kitab suci: “Tetapi carilah dahulu kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semangat itu akan ditumbuhkan kepadamu” (Matuis 6:33).

Kalau kita mau mendahulukan Tuhan, segalanya akan dapat kita jalankan dan Tuhan pasti akan memberi upah. Itulah yang patut menjadi keyakinan kita masing – masing. Bahwa disamping adanya tangung – jawab, kita juga terpanggil untuk menjadi utusan. Apalagi sebagai orang percaya, sekarang mengemban tugas: “Menjadi Gereja yang bertumbuh bersama masyarakat”. Pemberian jasanya hari ini penting untuk direnungkan dan dilaksanakan. “Tuhan telah mengutus aku, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan dari hari pembalasan Allah kita”. Adakah yang patut dibalas oleh Allah terhadap perbuatan kita? Kalau kita tidak pernah tersenyum dengan tetangga, bagaimana mereka membalas dengan senyuman? Kalau kita pernah menabur kebaikan, kita pasti menerima balasan kebaikan.

Sejalan dengan itu, kita juga diingatkan tentang perbuatan Tuhan Yesus. Ia pergi ke bait Allah dan mengajar orang banyak. Dia menyampaikan kabar baik, agar tidak seorang pun hilang. Berita keselamatan terus diperdengarkan. Bagi mereka yang mendengar dan percaya, akan selamat. Marilah melalui membaca kitab suci hari ini, kita tidak hanya mendengar perbuatan Nabi – Nabi dahulu, tapi berkomitmen juga, dan berkata : “Tuhan telah mengutus aku, untuk memberitakan Tahun Rahmat Tuhan”.

Doa        : Ya Tuhan, utuslah kami, agar dapat bertumbuh bersama masyarakat.

1)        Rabu, 3 Oktober 2012


Disembuhkan dan Diampuni

H

idup manusia diliputi oleh dosa. Tidak seorang pun terbebas dari dosa. Dan itu merupakan warisan sejak manusia terlahir ke dalam dunia ini. Manusia mewarisi penderitaan, sakit-penyakit, bahkan kematian. Itu ada oleh karena adanya dosa. Siapakah yang dapat menyangkalnya? Apakah ada orang yang dapat menghindar daripada-Nya? Tidak, seorang pun tidak. “Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah” (Roma 3:23).

Karena dosa hidup ini tidak cemerlang lagi. Artinya kapan dosa itu, berbuahkan dosa, wajah  manusia tidak cerah lagi. Bahkan hidup ini tidak ceria bahkan suram-durja. Karena itu jangan biarkan dosa ini meraja-lela didalam hidup ini. Sebagaimana yang diungkapkan Daud di dalam Mazmur-Nya. “Tuhan, kasihanilah aku, sembuhkanlah aku, sebab terhadap Engkaulah aku berdosa”. Tidak jelas entah apa penyakit yang dialami oleh Pamazmur. Dan juga entah apa yang menjadi dosa Daud. Tetapi yang tegas disini, adanya permohonan doa untuk penyembuhan saja.dan bagi orang yang membutuhkan penyembuhan dengan sungguh – sungguh hati, dari Allah akan memperolehnya. Sebab Allah mempunyai perhatian khusus terhadap orang yang lemah dan tidak berdaya, dan ia memberkati orang yang menunjukkan kasih setia kepada yang membutuhkan. Dan itulah yang menjadi pengalaman Pemazmur. Sehingga dengan tegas ia berani mengatakan: “Tuhan kasihanilah aku, sembuhkanlah aku, sebab terhadap Engkaulah aku berdosa.

Sejalan dengan pengalaman Daud, begitulah juga bagi: “Orang – orang yang datang kepada-Nya membawa orang lumpuh….”. Mereka mendapat pertolongan. Tuhan Yesus menyambuhkan mereka. Mereka mendapat belas kasihan dari Tuhan. Karena itu, siapa saja yang dalam penderitaanya, baik jasmani maupun rohani, apabila mau meninggalkan dosa dan memohon kesembuhan dan pengampunan dari Tuhan Yesus, pasti memperolehnya.

 
Doa        : Ya Tuhan, sembuhkan dan ampunilah kami dari penyakit dan dosa!
 

Kamis, 4 Oktober 2012 

Menumbuhkan dan Membuat Berhasil

N

ormal sekali, kalau setiap orang berangan – angan terhadap apa yang diperbuatnya berhasil. Seperti contohnya: setiap orang yang belajar pasti menghendaki keberhasilan. Menanam pohon mangga, pasti menginginkan buah mangga, dan banyak contoh – contoh lagi, yang gampang untuk dipahami. Tetapi adakah sesuatu yang dapat kita pahami lebih mendalam lagi untuk dijadikan pelajaran imam? Persoalan tumbuh dan berhasil bukan sesuatu proses yang gampang. Dia membutuhkan usaha, kerja keras, dan kedisiplinan, serta kesetiaan. Agar berhasil diperlukan usaha – usaha yang tidak mengenal lelah. Juga melakukannya dengan tekun dan kepercayaan kepada Tuhan.

Disamping itu juga, didalam menanti keberhasilan diperlukan penyerahan diri dan penyadaran, bahwa bukan kita yang utama tetapi Tuhan. Atas pengalaman – pengalaman kehidupan setiap hari ini, kitab suci sudah menceritakan dengan sangat jelas. Yusuf tinggal di rumah Potifar. Istrinya pastil cantik karena ia istri seorang majikan. Tapi itu tidak penting. Yang penting disini adalah Tuhan membuat pekerjaan Yusuf berhasil. Dijebloskan ke dalam penjara tidak penting! Bagi kita yang terpenting Penyertaan Tuhan. Itulah buahnya. Hasil dari orang yang taat, tekun, dan setia kepada Allah, yaitu seperti yang dialami oleh Yusuf sendiri.

Bagi Yusuf hanya siap berbuat sebagai seorang hamba. Seorang hamba Tuhan, yang hanya menyenangkan hati tuannya. Dengan demikian sang tuan akan membalasnya dengan cara yang amat ajaib. Demikianlah juga pengakuan dari Rasul Paulus: “Aku menanam, Apolos menyiram tetapi Allah yang memberi pertumbuhan”. Paulus hanya seorang hamba, yang melakukan apa yang menjadi tugasnya. Inilah kabar baik, yaitu lakukan tugas sebagai seorang hamba. Hanya hamba Tuhan; selebihnya Tuhan akan menumbuhkan dan membuat berhasil.

Doa        :         Tuhan, jadikan kami, hamba yang melakukan tugas Sang Tuan.

Jumat, 5 Oktober 2012 

Keselamatan Bagi Bangsa - Bangsa

T

anggal 5 Oktober, tercatat didalam Sejarah Bangsa Indonesia sebagai Hari Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI). Berbicara soal Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI), kita tidak hanya bicara soal gagahnya, atau seragamnya tetapi berbicara soal fungsi mereka, sebagai pengaman Bangsa Indonesia. Mereka mempunyai tugas untuk menjaga “Keselamatan” bangsa dan rakyat Indonesia, dari Sabang sampai Merauke.- Mereka mempunyai tanggung-jawab menjaga ketentraman bangsa – bangsa. Bangsa – bangsa agar hidup berdampingan dengan aman. Setiap orang diperlakuan dengan adil, diperhatikan hak dan tanggung jawabnya, tapi sesungguhnya, tugas dan tanggung jawab bidang keamanan/keselamatan sering belum mencapai hasil yang maksimal. Keselamatan hanya menjadi impian – impian. Sering muncul pergolakan, pertentangan bahkan peperangan antar bangsa…. Sehingga bukan keselamatan dari damai, tapi yang lainnya….. muncul ketidakadilan, perampasan dan penjajahan. Serta ketidakdamaian. Rupanya keselamatan dan kedamaian dari manusia tidak langgeng. Lalu bagaimana? Alkitab mengatakan: “Tuhan telah memperkenalkan keselamatan yang daripada-Nya, telah mengatakan keadilan-Nya didepan mata bangsa – bangsa. Keselamatan dan keadilan yang bagaimana telah diperkenalkan oleh Tuhan? Melampaui kehebatan ABRI. Tidak hanya dari Sabang sampai Merauke. Ia memperkenalkan keselamatan, dan mengatakan keadilan bagi bangsa – bangsa. Seluruh umat manusia, tanpa kecuali keselamatan yang bagaimana? Tidak hanya menyangkut apa yang kelihatan  dan jasmani, tetapi yang rohani. Bahkan tidak bernilai sementara, tetapi untuk selama – lamanya. Dan yang terpenting keselamatan itu bukan merupakan buatan orang lain, tetapi dari diri-Nya. “Tuhan telah memperkenalkan keselamatan yang daripada-Nya”. “Yaitu keselamatan tanpa pandang. Tanpa perlengkapan senjata perang. Dia berjuang sendiri. Tanpa pedang, dan dia rela untuk ditangkap, dan diperlakukan sebagai penyamun. Dia yang tidak bersalah apapun dipersalahkan. Dia yang tidak berdosa dibuat oleh bangsa – bangsa sebagai berdosa dan dihukum mati. Perbuatan sang pahlawan sejati, yakni Yusus Kristen, menghasilkan keselamatan abadi, bagi bangsa – bangsa yang mendengar dan percaya pada-Nya!
 
Doa        :         Ya Tuhan, biarlah keselamatan yang dari-Mu menjadi milik kami.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar