Tema dan Ayat Tahun 2012

TEMA :

MENJADI GEREJA YANG BERTUMBUH BERSAMA MASYARAKAT

Ayat Tahun 2012

Yesus Kristus berkata : " Kekuatan saya dibuat sempurna dalam kelemahan ".









Senin, 08 Oktober 2012

Renungan Harian 06 - 13 Oktobr 2012


Sabtu, 6 Oktober 2012

Tuhan Menebus dan Memperdamaikan

K

ata menebus sering dikaitkan dengan barang-barang yang digadaikan atau hutang piutang. Sebagai contoh barang perhiasan yang ditaruh dirumah gadai, pada saatnya sipemilik dapat menebus barangnya kembali, setelah mereka mempunyai modal atau tebusan. Selama mereka tidak dapat menebusnya, barang perhiasan emas itu tetap berada dirumah gadai, bahkan kalau sudah jatuh tempo, dapat dilelang dimuka umum. Begitu juga dengan “memperdamaikan”, kita ini sering dikaitkan dengan dua belah pihak yang bermusuhan, atau bertikai. Harus ada seorang yang menjadi pengantara atau duta perdamaian agar kedua belah pihak yang bertikai ini, dapat berdamai satu dengan yang lain. Jadi peranan penebus dan pengantar perdamaian itu sangat penting. Demikianlah berita yang disampaikan oleh kedua bagian ayat-ayat kitab suci, yang kita baca pada hari ini. Melalui kesaksian dari nabi Jesaya dan pengajaran Rasul Paulus, dibuatkan dan digenapi bahwa Tuhan didalam Yesus Kristus telah berperan sebagai penebus dan pendamai…”katakanlah : Tuhan telah menebus Yakub, hamba-Nya”. Sejalan dengan itu, melalui Rasul Paulus ditegaskan…”dan oleh Dialah, Ia memperdamaikan segala sesuatu dengan diri-Nya…”. Karya ini dibuat nyata dan terbukti. Dan harus diberitakan dan dikatakan  Allah sangat menyayangi umat-Nya, seperti Dia menyayangi Yakub, orang yang diganti namanya menjadi Israel sebagaimana Bapa sayang akan anak-anaknya, begitulah Allah sayang akan umat-Nya. Dia tidak membiarkan umat-Nya, seperti barang yang digadai, yang dapat diperlakukan sewenang-wenang. Ia menebusnya, dan membuat umat-Nya, menjadi umat yang bebas /merdeka. Begitu pula Allah tidak menjadikan orang-orang pilihan-Nya sebagai musuh. Rekayasa ini tidak datang dari manusia, tetapi dari Allah sendiri. Sebagaimana firman hari ini….” Dan oleh Dialah, Ia memperdamaikan segala sesuatu dengan diri-Nya, baik yang ada dibumi, maupun yang ada di sorga, sesudah Ia mengadakan perdamaian oleh darah salib Kristus. Karena itu, tugas kita, yaitu memberitahukan dan menyiarkan kabar baik ini. Tuhan menebus dan memperdamaikan!

Doa        :         Ya Tuhan, pakailah kami meneruskan kabar damai dan penebusan-MU.
 

Minggu, 7 Oktober 2012 

Akhir ditangan Tuhan

 
B

ukan sesuatu yang asing bagi setiap orang, untuk membuat suatu rencana. Setiap orang didalam hidupnya pasti ada satu rencana. Tua-muda, besar-kecil, kaya-miskin, pandai-bodoh, mereka ada upaya untuk meningkatkan kehidupan ini. Didalam satu keluarga, ada keinginan untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga. Orang tua bercita – cita, memberi dan menyediakan masa depan bagi anak – anaknya. Begitu pula sebaliknya, anak – anak mau membahagiakan orang tua, dengan cara meningkatkan pelayanan dan rasa hormat. Tidak ketinggalan secara organisasi demikian. Apakah organisasi intern jemaat maupun luar jemaat. Ada niat dan tekad, apa saja yang dilakukan agar bermanfaat dan mendapat untung! Sejalan dengan Firman Tuhan hari ini : “Hari ini atau besok, kami berangkat ke kota anu, dan disana kami akan tingga setahun dan berdagang serta mendapat untung!..”. ‘Siapakah yang pernah merancangkan untuk mendapat “rugi?, tidak ada. Persoalannya adalah bahwa: seorangpun tidak ada yang tahu! Tiap – tiap orang boleh mereka – reka dan merancangkan ini dan itu! Berangkat hari ini dan hari besok. Tetapi seorang pun tidak ada yang mengetahui, apa yang akan terjadi  di depannya. Alkitab mengatakan…”Sedang kamu tidak tahu, apa yang akan terjadi besok. Jangankan keuntungan atau kebahagiaan. Hidup mati kita, tidak ada seorangpun yang mengatahui. Karena itu, setiap orang boleh berencana, merancangkan ini dan itu tidak salah. Tapi ingat Firman Tuhan jelas – jelas mengatakan: “Hanya Allah saja yang berkuasa memberi kemenangan atau kekalahan. Tidak berarti, bahwa Allah otoriter, mau menang sendiri. Tidak. Kepada manusia diingatkan akan kehebatannya, sekaligus juga memberi kesempatan kepada manusia untuk memutuskan. Tetap berupaya dengan sekuat-kuatnya, dengan tidak melupakan Dia! Silahkan untuk mengasihi diri sendiri, tapi jangan  pernah lupa, untuk mengasihi Allah, dengan kasih yang mutlak. Akhir segala – galanya bukan pada tangan manusia, tapi akhir di tangan Allah. Dan akhir itu membahagiakan.

 Doa        : Tuhan dalam berencana, mampukan kami mendahulukan Engkau


Senin, 8 Oktober 2012

 

 

Keluar dan Masuk Diberkati Allah

K

eluar dan masuk, merupakan pengalaman hidup tiap orang. Keluar dari pengalaman hidup yang satu, masuk kepada pengalaman hidup yang lain. Bebas dari satu pengalaman yang berat, masuk lagi pada pengalaman yang lain.  Sembuh dari penyakit, mulai mencicil hutang karena biaya – biaya obat. Mendapat untung dari menjual pulsa, habis dipakai untuk mencari obat karena anak sakit. Yang lama pergi, yang baru datang. Ada waktu masuk, ada waktu keluar, dua situasi dan pengalaman kehidupan yang akan terjadi sepanjang perjalanan ini. Siapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar! Penting sekali peringatan ini. Karena tiada hari tanpa mendengar. Banyak sekali yang kita dengar didalam kehidupan sehari – hari. Mendengarkan yang baik atau mendengarkan yang tidak baik! Kadang – kadang mendengarkan berita yang memberi jalan keluar atau juga dapat mendengar berita yang menyesatkan. Karena itu persoalan sekarang adalah, bagaimanakah kita patut mendengar, dan apakah yang baik untuk didengarkan. Hari ini, kita mendapat jawaban dari Tuhan, melalui hamba-Nya Musa. Yang memberi pengajaran kepada umat Tuhan. Dia mengatakan: “Jika Engkau baik – baik mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan melakukan dengan setia segala perintah-Nya. Maka …… diberkatilah engkau pada waktu masuk dan diberkatilah engkau pada waktu keluar….. ! Melalui Firman Tuhan ini kita menemukan solusi yakni jalan keluar. Yang pasti kita memiliki pengalaman masuk dan keluar dalam masalah kehidupan. Kepada umat, Musa menegaskan dengarlah suara Tuhan. Umat diajarkan untuk mendengar Firman Allah bukan mendengar yang lain. Dan didalam mendengarkannya harus baik – baik: tidak boleh asal-asalan; atau setengah – setengah. Ditegaskan lagi mendengar saja belum cukup, namun harus melakuakan dengan setia segala perintah-Nya! Pastilah kita sudah mendengar dan melakukannya. Tetapi sebagaimana nasihat  supaya kamu lebih bersungguh-sungguh lagi melakukannya “(1 Tes 4: 10). Apakah ada manfaatnya? Jelas sekali dalam Firman Tuhan:…… “Maka diberkatilah engkau, pada waktu masuk dan diberkatilah engkau pada waktu keluar! Dalam sakit dan sehat, untung dan rugi, suka – duka, apa saja, dalam “Mendengar dengan taat dan setia melakukan Firman Allah, ia akan memberi berkat-Nya.

 

Doa        :         “Tuhan tinggallah dalam keluar dan masuk dikehidupanku”

 Selasa, 9 Oktober 2012

Menyanyilah bagi Tuhan

N

yanyian merupakan ungkapan hati terhadap suatu pengalaman hidup. Misalnya kita sedang ditinggal kekasih,..” kita akan menyanyi : patah hatiku jadinya…”, kalau kita mengalami kedukaan, kita akan menyanyikan lagu “kekuatan serta penghiburan”. Dan ada banyak lagi alasan-alasan kita menyanyi dan mau menyanyi bagi Tuhan. Hari ini kita mendengarkan apa yang menjadi isi janji dari masa atas pengalaman yang gemilang, yang dikerjakan Allah bagi umat-Nya. “ Aku mau menyanyi bagi Tuhan, sebab Ia telah menang dengan gemilang. Musa megalami sendiri bersama umat Tuhan apa akibat dari menjalankan perintah Tuhan. Tuhan memerintahkan musa untuk memakai tongkatnya memukul Sungai Yordan. Dan Tuhan membuat air sungai itu terbelah menjadi dua bagian, sehingga Israel dapat berjalan ditanah yang kering dan menyeberangi laut Teberau. Jadi nyanyian ini adalah nyanyian merayakan kemenangan Allah, dilaut merah atas kuasa-kuasa Mesir. Pujian yang mau dinaikkan oleh Musa dan Israel merupakan pujian dan ucapan syukur atas keagungan, kesetiaan Allah kepada umat-Nya. Sejalan dengan itu, pembebasan dari Mesir dan penyeberangan di Laut Kolzom, melambangkan dan membuat kemenangan umat Allah atas kuasa-kuasa jahat (Iblis) yang digenapi didalam diri Tuhan Yesus Kristus. Sebagaimana ditulis oleh Rasul Paulus : “Ia telah menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus, untuk menjadi anak-anak-Nya, sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya, supaya terpuji-terpujilah kasih karunia-Nya”. Kepada umat Epsus, Paulus menegaskan apa artinya umat dihadapan-Nya. Tidak hanya pada zaman Musa, Allah memilih dan mengasihi Umat-Nya, serta berbuat perkara-perkara yang ajaib. Melampaui peristiwa Laut merah, melalui salib-Nya Yesus Kristus yang diutus oleh Allah, telah menyeberangkan umat-Nya dari perhambaan dosa, memasuki kehidupan sebagai umat pilihan yang disebut-Nya sebagai anak-anak. Mereka dijadikan sebagai ahli waris tanah Kanaan yang kekal, yang melampaui susu dan madu yaitu hidup yang kekal. Karena begitu hebat karya-Nya yang mewarisi kemenangan gemilang. Maka tidak ada alas an untuk kita umat-Nya, untuk tidak menyanyi.


Doa        :         “Menyanyilah bagi Allah, hai anak-anak-Nya”


 Rabu, 10 Oktober 2012

 
Memperkosa, pikirkanlah

 
M

endengar kata “memperkosa”, sering pikiran kita hanya sampai pada hal-hal yang ada hubungannya dengan “perbuatan asusila”. Perbuatan brutal seorang laki-laki dengan seorang “gadis” dibawah umur. Tidak salah, sebab itu sering terjadi di dalam pergaulan-pergaulan insan di dunia ini. Ternyata apa yang kita dengar hari ini jauh lebih luas dan Ilahi. Bagian dari ayat kitab suci, yang menjadi sajian hari ini, merupakan peraturan dari Allah terhadap umat Israel, yang pernah disampaikan pada waktu umat di Gunung Sinai. Musa memberikan firman Tuhan ini sebagai rambu-rambu yang patut ditaati oleh umat, untuk melindungi hubungan sesama umat dan juga kepada Allah. Arahnya tentulah tertuju pada umat agar setia pada perjanjian dengan Allah, yang diwujudkan didalam kesetiaan mereka kepada sesama umat. Terutama sekali dalam kaitannya dengan orang-orang yang tidak berdaya, yaitu mereka yang dikatagorikan miskin. Apa yang mendasarinya ? kita patut kembali pada Firman Tuhan yang berbunyi : “Perintah ini kita terima dari Dia: Barang siapa mengasihi Allah, ia harus juga mengasihi saudaranya” (1 Yoh4:21 ). Kasih kepada Allah patut diwujudkan pada kasih terhadap sesama saudara. Tidak seorang pun dapat mengingkari akan perjanjian Allah. Allah berjanji untuk mengasihi umat-Nya, begitu juga umat berjanji untuk mengasihi Tuhan dan sesamanya.Kapan terjadi pelanggaran akan perjanjian ini, disitulah terjadi pemerkosaan. Sebab salah satu sudah tidak setia dengan pasangannya. Sebagaimana digambarkan didalam Kidung Agung, yang menunjuk pada “keintiman” jasmaniah diantara seorang wanita dengan kekasihnya. Dia tidak ingin keintiman terjadi, sebelum ada hubungan nikah. Dan apabila hubungan nikah terjadi, dikatakan : “kegairahan gigih seperti dunia orang mati. Luar biasa. Mereka yang menikah masing-masing telah mengalami kecemburuan gigih seperti kuburan. Artinya : kasih yang birahi, sama seperti kuburan, dari tempat ini tak seorangpun dapat melarikan diri. Begitulah ikatan janji Allah bagi umat manusia, dan begitu juga sesama bagi sesamanya, mereka tidak dapat melepaskan diri dari “harus mengasihi”, “semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil…pikirkanlah”.

Memperkosa, pikirkanlah!


Doa        :         “Ya Tuhan, mampukah kami menjadi pasangan yang setia”


Kamis, 11 Oktober 2012

 

Jangan Hidup Dalam Dosa


B

anyak orang yang merasa biasa-biasa saja ketika ia melakukan dosa. Seakan-akan dosa atau pelanggaran merupakan sesuatu yang lumrah terjadi dalam kehidupan manusia. Padahal orang tersebut rajin dan taat beribadah, bahkan di KTPnya tertera : Beragama Kristen Protestan. Sungguh ironis, jika kehidupan orang percaya belum sepenuhnya diperbaharui oleh kebenaran Firman Tuhan. Fenomena ini menggambarkan betapa “keringnya” kehidupan beragama kita. Ibadah sering dipahami sebagai sebuah ritual belaka, yang tidak berdampak langsung dalam kehidupan sehari-hari. Ketaatan dan kesetiaan pada Firman Tuhan hanya terjadi dalam lingkup gedung gereja, setelah keluar dari gedung gereja kita kembali menjadi diri kita yang sebenarnya, masa bodoh dengan dosa dan kebenaran Firman Tuhan, yang penting kita bisa bahagia dan sukses. Entah cara atau jalan untuk memperoleh kesuksesan itu tidak berkenan di hadapan Tuhan, kita tidak ambil pusing yang penting “Gue Happy”.

Kehidupan seperti itu, sesungguhnyatidak bisa menggambarkan status kita sebagai pewaris kerajaan Allah. Bila hidup kita terus berlumuran dengan dosa-dosa, maka sesungguhnya kita belum menerima dan mengalami karya penebusan Kristus. Lalu, apa yang harus kita lakukan? Bertobat dan berbalik dari kehidupan yang penuh dengan Dosa menuju hidup baru dengan komitmen untuk menjalani hidup ini dalam terang kebenaran Firman Tuhan. Oleh karena itu, sangat penting untuk membersihkan hati dan kehidupan kita dari segala bentuk kejahatan, pelanggaran, dan dosa. Sebab Kristus sudah menebus dan membayar lunas segala dosa-dosa kita. Sejatinya seluruh aspek kehidupan mesti dilandasi dan diterangi oleh kebenaran Firman Tuhan. Bukan hanya saat berada dalam gedung gereja, tetapi juga saat berada dalam ruang-ruang kehidupan yang lain : di rumah, di kantor, di pasar, di mana saja. Jangan tinggalkan Firman Tuhan dalam gedung gereja, tetapi kenakanlah selalu sebagai “perisai” dan penuntun kehidupan kita  sehari-hari. Apakah saudara sudah tidak hidup lagi dalam dosa? Mari membuka diri, hati dan kehidupan kita untuk selalu diituntun oleh Tuhan.. jangan hidup dalam dosa!!

Doa        : Ya Tuhan, kami mengaku di hadapanMu bahwa hidup kamu penuh dengan dosa. Kami mohon pengampunanMu dalam nama Tuhan kami Yesus Kristus. Amin.

Jum’at 12 Oktober 2012

                                      Jangan Takut, Tanganmu Dipegang Tuhan

 
K

etakutan merupakan bagian kehidupan manusia, oleh karena itu hampir setiap orang pernah mengalami dan merasakan ketakutan. Memang banyak hal dalam hidup ini yang bisa membuat kita menjadi takut. Kita takut pada kegagalan,  takut ada ketidakpastian masa depan, takut pada masalah-masalah yang seketika menjadi “badai” yang dapat memporak-porandakan kehidupan kita. Serta berbagai sumber ketakutan kehidupan yang lain. Hidup dalam bayang-bayang ketakutan merupakan kehidupan yang tidak menyenangkan, sehingga tidak ada satu orangpun yang merindukan kehidupan yang selalu diliputi oleh ketakutan. Lalu, bagaimana  supaya kita bebas dan lepas dari bayang-bayang ketakutan? Ternyata Allah yang kita imani dan yang kita sembah adalah Allah yang penuh dengan cinta kasih, yang senantiasa memberi dan meneguhkan pengharapan kita tatkala hidup kita penuh dengan ketakutan. Allah yang akan senantiasa memegang tangan kita, sehingga sekali-kali kita tidak akan pernah dibiarkan sendirian bergumul dalam ketakutan kita. Apa artinya, Allah memegang tangan kita? Artinya adalah Allah senantiasa setia dalam memelihara kehidupan kita. Ada jaminan dan pengharapan  yang Allah akan berikan kepada orang yang tangannya dipegang oleh Tuhan. Pertanyaannya adalah bagaimana supaya Allah terus memegang tangan kita? Caranya adalah membangun relasi yang dinamis dengan Allah dalam keseluruhan aspek kehidupan kita. Dengan dasar pijakan bahwa kita sungguh-sungguh sangat bergantung hanya padaNya. Inilah iman yang sejati : yaitu ketika kita sadar dan mengakui ketergantungan kita secara mutlak hanya pada Allah. Tanpa campur tangan Allah dalam kehidupan kita, maka kita tidak lebih dari butiran debu yang tidak memiliki arti.

Namun, ada orang yang mengalami ketakutan tetapi mencari sumber kelepasan dengan berpaling dari Allah menuju pemujaan harta benda, jabatan, prestasi,serta kekuatan-kekuatan sekuler yang lainnya. Mereka menganggap bahwa melalui semuanya itu, mereka akan dibebaskan dari ketakutan. Benarah demikian? Justru ketakutan akan semakin besar dan meningkat. Hanya ketika tangan kita dipegang oleh Tuhan, maka kita tidak lagi memiliki ketakutan pada apapun dan siapaun juga. Sebab, Allah sendiri yang akan memampukan kita untuk menghadapi segala perkara dalam kehidupan kita. Bahkan, ketika Tuhan memegang tangan kita, itu berarti jaminan kehidupan akan kita alami. Kita akan “dibangkitkan” dari ketakutan menuju sukacita dan damai sejahtera. Sudahkah tanganmu dipegang olehNya?

 Doa        : Pegang selalu tanganku ya Tuhan , supaya saya kuat dan tegar menghadapi perkara hidup ini. Dalam nama Yesus Kristus. Amin .
 

Sabtu, 13 Oktober 2012


Tuhan Memulihkan dan Menyelamatkan!

B

ila diperhadapkan pada penderitaan dan kesulitan hidup, tentu kita akan mengharapkan supaya hidup kita segera lepas dari situasi seperti itu. Bila menderita sakit, tentu kita ingin segera dipulihkan; bila kita sedang mengalami penderitaan, maka harapan kita adalah mengalami kebahagiaan. Inilah impian atau harapan dari semua orang. Siapakah yang sungguh-sungguh bisa memulihkan, membebaskan, serta menyelamatkan hidup kita? Atau jangan-jangan tidak ada yang bisa memberikan jaminan untuk memulihkan dan menyelamatkan hidup kita? Sudah menjadi catatan sejarah perjalanan hidup umat manusia, bahwa sering kali manusia menggantungkan harapannya untuk mengalami pemulihan dan penyelamatan pada ilmu pengetahuan dan teknologi, dan sejarah mencatat bahwa IPTEK ternyata gagal memenuhi harapan manusia. Lihatlah kehidupan kita saat ini. Kemajuan IPTEK dan peradaban umat manusia yang sungguh fenomenal, ternyata menyisakan kepiluan, ketidakadilan, penindasan, dan berbagai persoalan-persoalan kemanusiaan lainnya. Kemajuan IPTEK  ternyata tidak mampu memberikan ketenangan dan kebahagiaan sejati bagi manusia. Mengapa? Sebab manusia membutuhkan sesuatu yang lebih dari IPTEK yang bisa dijadikan sebagai dasar dan pegangan dalam mengarungi samudera kehidupan. IPTEK, misalnya belum dan tidak akan pernah dapat memulihkan dan menyelamatkan hidup manusia. Kehampaan tersebut hanya  bisa diisi oleh janji pemulihan dan penyelamatan dari Tuhan.

Tuhan sendirilah yang akan memulihkan dan menyelamatkan manusia. Tuhan sendirilah yang akan “berjalan di persimpangan-persimpangan jalan hidup manusia” untuk mengumpulkan mereka yang teraniaya dan tertindas oleh belenggu-belenggu yang mengikat mereka. Tuhanlah yang berkompeten penuh untuk memulihkan dan menyelamatkan manusia. Sehingga tugas dan tanggungjawab kita adalah menerima dan merespon janji pemulihan Tuhan yang sudah dikaryakan Kristus. Saat kita mengalami pemulihan dan penyelamatan melalui Kristus, maka hidup kita tidak akan lagi terbelenggu oleh dosa sehingga kita akan mampu dan dapat menjadi manusia seutuhnya sesuai yang dikehendaki Allah saat Ia menciptakan kita. Bila saat ini, kita sementara menderita dan mengalami kesulitan, datanglah pada Tuhan dan bawalah segala perkara hidup kita, maka pemulihan akan segera kita alami. Kita akan menerima dan mengalami janji Allah untuk memulihkan dan menyelamatkan kita.

Bacaan alkitab : Matius 5:17-24; Ratapan 3:1-33                                                                             
 
Doa        : kami datang kepadaMu ya Tuhan membawa segala pergumulan kehidupan kami. Pulihkan dan selamatkan kami ya Tuhan. Dalam nama Yesus Kristus. Amin.

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar