JADWAL
KEGIATAN MASA RAYA PENTAKOSTA
TAHUN 2012
GKPB JEMAAT BETLEHEM UNTAL-UNTAL
1.
Rabu, 16 Mei
2012
1.1. Di Gereja pukul 16.00
wita : Kerja bakti
Koordinator : Pengurus Suka Duka
-
Menghias gedung gereja. ( SM )
-
Menyiapkan amplop tempat pengosongan
diri.(Majelis )
- Memasang 2 kain rentang tema
dan sub tema di dalam gedung gereja. (
PP )
- Memasang penjor tungul di depan gedung gereja dengan dihiasi daun janur.(PWSB)
- Memasang umbul-umbul ( PBKW)
- Menyiapkan materi : renungan
harian, jadwal kegiatan, dan amplop pengosongan diri ( Majelis )
-
1.2 Di Keluarga pukul 17.00
wita
- Masing-masing keluarga memasang penjor tungul di depan
rumah dengan dihiasi daun janur.
- Kerja bakti/gotong royong di
lingkungan masing-masing.
1.3 Di gedung gereja
Pukul 19.30 wita : Persiapan
Penelahaan Alkitab.
Peserta :
Pendeta, Vicaris, Majelis, dan seksi kerohanian tiap lembaga kategorial.
2.
Kamis, 17 Mei 2012
2.1. Di Gedung Gereja
Pukul 07.00
-07.30 wita : Persiapan berangkat ke Kebun Raya Bedugul untuk
Kebaktian Padang.
Pukul 07.30 wita : Berangkat
ke Kebun Raya Bedugul.
2.2 Di Kebun
Raya Bedugul
Pukul 10.00 ( Bersama Jemaat – jemaat Wilayah Badung Utara )
Kebaktian Kenaikan Yesus ke Sorga
Pembukaan Masa Raya Pentakista 2012.
2.3 Di keluarga pukul 19.30 wita
Kebaktian
tutup hari.
3.
Jumat, 18 Mei 2012
3.1 Di keluarga
Pukul 05. 00 wita : Renungan pagi
Pukul 16.00
wita : Kerja bakti (aksi kebersihan) di lingkungan
keluarga
masing-masing.
Pukul
19.30 wita :
Kebaktian Tutup hari.
4. Sabtu, 19 Mei 2012
Di keluarga
Pukul 05. 00 wita : Renungan pagi
Pukul 16.00 wita : Kerja bakti (aksi kebersihan) di lingkungan keluarga
masing-masing.
Pukul 19.30 wita :
Kebaktian Tutup hari.
5.
Minggu,
20 Mei 2012
5.1 Di gedung gereja ,
Pukul 07.30 wita : Kebaktian Sekolah Minggu
Pukul 09.30 wita : Kebaktian Umum
5.2 Di keluarga
Pukul
19.30 wita : Kebaktian Tutup
hari.
·
Tanggal 18 –
20 Mei 2012 : Sidang Umum PW ( sinodal)
6. Senin, 21 Mei 2012
6.1 Di keluarga
Pukul 05. 00 wita : Renungan pagi
Pukul 17.00
wita : Kerja bakti (aksi kebersihan) di lingkungan
keluarga masing-masing.
6.2
Di gedung gereja:
Pukul 19.30 : PA Warga Senior
6.3 Di keluarga
Pukul
19.30 wita : Kebaktian Tutup
hari.
.
6. Selasa, 22 Mei
2012
6.1 Di keluarga
Pukul 05. 00 wita : Renungan pagi
Pukul 17.00
wita : Kerja bakti (aksi kebersihan) di lingkungan keluarga masing-masing.
6.2
Di gedung gereja:
Pukul 19.30 : PA Kaum Bapak
6.3 Di keluarga
Pukul
19.30 wita : Kebaktian Tutup
hari.
7. Rabu, 23 Mei 2012.
7.1 Di keluarga
Pukul
05. 00 wita : Renungan
pagi
Pukul
16.00 wita : Kerja bakti (aksi
kebersihan) di lingkungan keluarga
masing-masing.
Pukul
19.30 wita : Kebaktian Tutup hari.
7.2
Di gedung gereja
Pukul 19.30 wita : PA
Kaum Ibu
8. Kamis, 24 Mei 2012.
8.1 Di keluarga
Pukul 05. 00 wita : Renungan
pagi
Pukul 17.00 wita :
Kerja bakti (aksi kebersihan) di
lingkungan keluarga masing-masing.
8.2 Di
gedung gereja:
Pukul 19.30 : Persiapan Baptis Kudus
Peserta
: Keluarga yang akan dibaptis.
8.3 Di keluarga
Pukul
19.30 wita : Kebaktian Tutup
hari.
9. Jumat, 25 Mei 2012.
9.1 Di keluarga
Pukul 05. 00 wita : Renungan
pagi
Pukul 17.00
wita : Kerja bakti (aksi kebersihan) di lingkungan keluarga
masing-masing.
9.2 Di keluarga
Pukul
19.30 wita : Kebaktian Tutup
hari.
10.
Sabtu, 26 Mei 2012.
10.1 Di keluarga
Pukul 05. 00 wita : Renungan pagi
Pukul 16.00
wita : Kerja
bakti (aksi kebersihan) di
lingkungan keluarga masing-masing.
Pukul 19.30 wita : Kebaktian Tutup
hari.
10.2 Di gedung gereja
Pukul 15.30: Kerja bakti
Persiapan Pentakosta
Koordinator : Pengurus Suka Duka
Pukul
19.30 wita : PA
Pemuda
11.
Minggu, 27 Mei 2012.
11.1 Di
gedung gereja:
Pukul 09.30 :
Kebaktian Pentakosta dan Sakramen Baptisan Kudus.
Penutupan Masa Raya Pentakosta 2012.
Pengumpulan hasil pengosongan diri.
11.1 Di keluarga
Pukul 16.00 wita : Kunjungan kasih
Pukul
19.30 wita : Kebaktian Tutup
hari.
12.
Senin, 28 Mei 2012.
12.1 Di keluarga
Pukul
05. 00 wita : Renungan
pagi
Pukul 16.00
wita : Kerja bakti (aksi kebersihan) di
lingkungan keluarga masing-masing.
12.1 Di gedung gereja
Pukul 19.30 wita : Kebaktian Pentakosta II dalam benuk
Malam Puji-Pujian.
Kegiatan ini dikoordinir
oleh Persekutuan Pemuda.
* Tanggal 28 Mei 2012 : Reatret vicaris (
sinodal )
PENJELASAN UMUM MASA RAYA PENTAKOSTA 2012
GEREJA KRISTEN PROTESTAN DI BALI
1. Pengantar.
Sangat
terasa dari hari kehari tangan Tuhan telah dan selalu memberkati kita sebagai
gereja-Nya. Kekuatan tangan Tuhan
menggandeng kelemahan tangan kita. Dalam “saling” keberpegangan seperti itu
pulalah Gereja Kristen Protestan di Bali senantiasa dikuatkan dalam setiap
kiprah kepelayanannya untuk melayani dan memuliakan Tuhan. Dari berbagai
tantangan, pencobaan, Tuhan sedang memberi kesempatan bagi GKPB untuk mengalami
proses pembelajaran, supaya kuat, dan akhirnya mampu untuk mengatasinya. Dalam
konteks seperti itulah salah satu makna
“saling keberpegangan” dapat diartikan.
Selanjutnya berangkat dari “masa” Pekan
Paskah, kita juga telah dibimbing dengan kebenaran bahwa ketaatan dalam
memberitakan kasih Kristus dalam persekutuan menjadikan kita berhasil dalam
karya “kasih”. Kasih kepada keluarga
(sesama) lingkungan dan Sang Khalik.
Dari pengalaman-pengalaman itulah GKPB dihantar untuk setia dan
dikuatkan untuk tetap menjadi pelaku pemberita Kabar Baik, disamping
pengalaman-pengalaman lainnya.
Lalu di
sisi yang berbeda pada kepingan yang sama, yakni Sub Thema Sinode ke 43
“Mempererat Persekutuan, Merawat Kemajemukan, Memelihara Lingkungan” dan yang masih dalam perjalanan mengakhiri
thema: Menjadi Gereja Missioner, maka Masa Raya Pentakosta GKPB 2012
mengedepankan sub thema: SETIALAH MEMBERITAKAN KABAR BAIK DALAM KEKUATAN ROH
KUDUS.
2. Penjelasan Thema dan Sub Thema
Thema : Menjadi Gereja
Missioner.
Periode Pelayanan GKPB 2008-2012 dengan thema:
Menjadi Geraja Missioner, segera akan berakhir;
hal ini bukan berarti dengan
serta merta maknanya tak berbekas. Memberitakan kabar baik sebagai ujung tombak
dari semua thema harus dioptimalkan dan dikondisikan sebagai berkat dan
anugerah
sampai akhir
zaman.
Sebab itulah Gereja (Ekklesia) harus tetap
menunjukan jati diri/identitasnya dan eksistensinya sebagai
pemberita kabar baik, yang
kepalai oleh Tuhan Yesus Kristus Sang Missionaris sejati itu.
Sub thema : “SETIALAH MEMBERITAKAN KABAR
BAIK DALAM
KEKUATAN ROH KUDUS.”
Merenungkan ayat-ayat firman Tuhan dalam
puji dan janji di Masa Raya Perayaan Pentakosta (Kenaikan Tuhan Yesus sampai
pada Pentakosta), ayat bulan Mei (I Timotius 4 : 4) “Semua yang di ciptakan Allah itu baik dan
suatupun tidak ada yang haram, jika diterima dengan ucapan syukur”. Menelusuri dari semua bagian di
atas, beberapa benang merah dapat ditarik sebagai kekuatan dasar dalam
memberitakan Kabar Baik.
a.
Tidak ada sesuatupun yang tidak diciptakan oleh Tuhan.
Semua yang diciptakan itu baik bahkan sungguh amat baik ( Bdk. Kejadian 1-2 )
Penciptaan inipun dalam rangka untuk kebaikan dan berbuat baik. Sehingga kata
“BAIK” harus secara terus menerus menjadi dasar
semua ritus dan etos dari yang diciptakan oleh Sang Pencipta.
b.
Apa yang diciptakan dengan baik serta dasar yang baik,
untuk kebaikan adalah untuk membuktikan bahwa Sang Pencipta itu Kasih. Dari
kasih itu berkelanjutan sehingga apa yang diciptakan itu tetap dipelihara dan
terus diberkati secara turun temurun.
c.
Kasih yang berkelanjutan bagi Allah, sesama dan
lingkungan, merupakan dasar dari rencana
penciptaan mula-mula. Karenanya memelihara dan mengupayakan ciptaan berdasarkan kasih akan mendatangkan
berkat dan sukacita. Kasih yang mendatangkan berkat dan sukacita terjadi dalam
segala aras dan aspek kehidupan manusia di bumi.
· Bila ada ciptaan yang mengalami
kekeringan, kurus dan tak terawat...,
merupakan peluang dan kesempatan kita yang dianuegerahkan oleh
Tuhan untuk menyuburkan dan mengembalikan
seperti waktu diciptakan mula-mula.
Bila ada umat manusia yang
kelaparan, berkekurangan, sakit menderita dan ..., itu juga merupakan
kesempatan dan peluang yang dianugerahkan
Tuhan, supaya kita membuka kepekaan hati untuk menolong mereka.
· Sebaliknya semua keberhasilan,
kesehatan, kekuatan, kesempatan melayani Tuhan... merupakan anugerah yang harus
kita syukuri karena benar Tuhan telah merentangkan tangan-Nya pada kita. Semua
ini harus menjadi kekuatan baru pula untuk tetap menjadi saksi sebagai wujud
pemberitaan Kabar Baik.
· Pada akhirnya menjadi benar bahwa
kasih yang benar adalah Kasih yang mau mengucap syukur dalam segala hal (
Kolose 3:17 ) dan juga mengucap syukur atas doa-doa yang dipanjatkan oleh umat
yang mau memberitakan kabar baik (Ef.1:16)
d.
Apa yang dapat dan bisa dikerjakan baik itu perorangan,
persekutuan atau dalam kelompok menyama braya karena dimungkin oleh Roh
Kudus. Segala kekuatan terjadi karena
Roh Kudus sebagai pembimbing dan sekaligus berada di dalamnya untuk memberi kekuatan.
Keterlibatan Roh Kudus menjadi bagian yang mutlak, sebab dengan adanya kekuatan
Roh Kudus maka proses pemberitaan Kabar Baik yang santun dalam kekuatan dan
menumbuhkan hubungan menyama braya akan menjadi perpaduan akan perwujudan :
Bumi Bersukacita Dalam damai Sejahtera.
e.
Bertolak dari penjelasan tersebutlah maka sub tema Masa
Raya Perayaan Pentakosta GKPB 2012 adalah: SETIALAH MEMBERITAKAN KABAR BAIK
DALAM KEKUATAN ROH KUDUS.
3. Simbol dan Makna
“Sepuluh tangan yang berpegangan mengelilingi
bumi”
Tangan-tangan
a. Simbol Pentakosta tahun 2011 : Dua tangan
yang membentuk hati, sekarang ada banyak tangan yang berpegangan untuk bekerja
sama. Tangan dari beragam usia dan
suku. Dengan kerja sama yang baik bersama semua pihak maka
menghasilkan kesuksesan/keberhasilan yang besar pula.
b. Jumlah tangan ada sepuluh memberi arti :
sepuluh Firman Tuhan (dasa titah). Tangan-tangan yang berpegangan dan bekerja
sama itu harus tetap tunduk pada Firman Tuhan.
Bola Bumi – Peta Dunia.
a. Bola Bumi menggambarkan dunia dengan segala
isinya yang telah diciptakan oleh Allah sendiri, berdasarkan kasih dan tetap untuk mengasihi.
b. Karena satu dosa, Bumi ini menjadi kotor dan
rusak. Syukur Tuhan Yesus Kristus telah menebusnya. Tugas kita (Gereja) sebagi
alat di tanganNya adalah memperbaiki Bumi ini.
c. Bumi ini akan penuh dengan Syalom ketika ada
tangan-tangan yang mau bekerja sama, dituntun oleh Roh Kudus dan sekaligus Roh Kudus (warna merah dalam
globe) bersama dengan umatnya dalam memberitakan kabar baik serta taat pada Firman Allah.
d. Api dalam bumi adalah simbol Roh Kudus yang ada dalam dunia ini
dan mempimpin serta memberi kekuatan untuk memberitakan kabar baik.
Persembahan Khusus Pentakosta.
Bukan menjadi hal yang rutin, bila dalam setiap ibadah kita harus
mengumpulkan persembahan. Tetapi harus kita jadikan sebagai kewajiban
pembuktian berkat Tuhan yang dianugerahkan kepada kita. Selanjutnya bagaimana kita harus menyikapinya
supaya itu benar-benar menjadi berkat.
Menjadi berkat bagi yang mempersembahkan, menjadi berkat bagi yang menerima
atau yang mengelola, juga harus menjadi
berkat dalam kesaksian untuk memuliakan Tuhan.
Persembahan Khusus Pentakosta,
hendaknya di persiapkan dengan sungguh dalam keluarga. Sebab persembahan
ini pertama-tama bertujuan untuk MEMBUKTIKAN bahwa saya (kami) diberkati oleh
Tuhan, dan yakin bahwa terus diberkati Tuhan. Persembahan khusus Pentakosta ini akan diarahkan untuk
Pemberitaan Kabar Baik sebagai perwujudan langsung dari program pemberitaan
Injil yang dilakukan oleh jemaat-jemaat.
Arah persembahan ini, untuk mendukung Program Pemberitaan Kabar Baik yang
didalamnya tidak saja meminta kabar baik, mendengar kabar baik, tetapi lebih
banyak memerlukan “bentuk” pertolongan baik. Sehingga pelayanan ini akan lebih
banyak pada pelayanan sosial bagi keluarga damai yang menerima Kristus.
“Bentuk” Pelayanan ini akan lebih mengarah pada hubungan Pemberitaan Kabar
Baik dalam kaitan pemberitaan Kabar Baik secara Santun dengan tetap menjunjung
hubungan menyama braya.
Kami percaya bahwa sekecil apapun persembahan khusus Pentakosta saudara, pastilah itu akan
menjadi kelebihan dalam melayani Tuhan dan menjadi berkat yang berkelimpahan
dalam kelurga saudara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar