Tema dan Ayat Tahun 2012

TEMA :

MENJADI GEREJA YANG BERTUMBUH BERSAMA MASYARAKAT

Ayat Tahun 2012

Yesus Kristus berkata : " Kekuatan saya dibuat sempurna dalam kelemahan ".









Senin, 14 Mei 2012

Pentakosta 2012


JADWAL

KEGIATAN MASA RAYA PENTAKOSTA

TAHUN 2012

 GKPB JEMAAT BETLEHEM UNTAL-UNTAL



1.        Rabu, 16  Mei  2012

      1.1.  Di Gereja pukul 16.00 wita :  Kerja bakti

               Koordinator : Pengurus Suka Duka

-    Menghias  gedung gereja. ( SM )

-    Menyiapkan amplop tempat pengosongan diri.(Majelis )

-    Memasang 2 kain rentang tema dan sub tema  di dalam gedung gereja. ( PP )

-    Memasang penjor tungul  di depan gedung gereja dengan dihiasi daun janur.(PWSB)

-    Memasang umbul-umbul ( PBKW)

-    Menyiapkan materi : renungan harian, jadwal kegiatan, dan amplop pengosongan diri ( Majelis )

-     

      1.2 Di Keluarga pukul 17.00 wita

-    Masing-masing  keluarga memasang penjor tungul di depan rumah dengan dihiasi daun janur.

-    Kerja bakti/gotong royong di lingkungan masing-masing.



1.3 Di gedung gereja

              Pukul 19.30 wita :   Persiapan Penelahaan Alkitab.

               Peserta : Pendeta, Vicaris, Majelis, dan seksi kerohanian tiap  lembaga kategorial.



2.        Kamis, 17 Mei  2012

2.1.  Di  Gedung Gereja

   Pukul 07.00 -07.30 wita : Persiapan berangkat ke Kebun Raya Bedugul untuk Kebaktian Padang.

         Pukul 07.30 wita : Berangkat ke Kebun Raya Bedugul.

     

       2.2 Di Kebun Raya Bedugul

         Pukul 10.00 ( Bersama Jemaat – jemaat Wilayah Badung Utara )

                 Kebaktian Kenaikan Yesus ke Sorga

                 Pembukaan Masa Raya Pentakista 2012.



       2.3 Di keluarga pukul 19.30 wita

                      Kebaktian tutup hari.











3.  Jumat, 18 Mei  2012

3.1 Di keluarga

    Pukul 05. 00 wita      :  Renungan pagi

Pukul 16.00 wita    : Kerja bakti (aksi kebersihan) di lingkungan     keluarga   masing-masing.

           Pukul 19.30 wita         :  Kebaktian Tutup hari.



4. Sabtu, 19 Mei  2012

     Di keluarga

  Pukul 05. 00 wita    :   Renungan pagi

Pukul 16.00 wita  : Kerja bakti (aksi kebersihan) di lingkungan  keluarga   masing-masing.

          Pukul 19.30 wita       : Kebaktian Tutup hari.

    

5.     Minggu, 20 Mei  2012

5.1 Di gedung gereja ,

      Pukul 07.30 wita :  Kebaktian Sekolah Minggu

      Pukul 09.30 wita :  Kebaktian Umum

        5.2 Di keluarga

       Pukul 19.30 wita       : Kebaktian Tutup hari.



·         Tanggal 18 – 20 Mei 2012 : Sidang Umum PW ( sinodal)



6.  Senin, 21 Mei  2012

     6.1 Di keluarga

   Pukul 05. 00 wita   :  Renungan pagi

Pukul 17.00 wita  : Kerja bakti (aksi kebersihan) di lingkungan   keluarga   masing-masing.

       

      6.2 Di gedung gereja:

             Pukul 19.30           : PA Warga Senior



      6.3 Di keluarga

     Pukul 19.30 wita       : Kebaktian Tutup hari.

.

6.    Selasa, 22 Mei 2012

6.1 Di keluarga

   Pukul 05. 00 wita   :  Renungan pagi

Pukul 17.00 wita  : Kerja bakti (aksi kebersihan) di lingkungan    keluarga   masing-masing.

       

      6.2 Di gedung gereja:

            Pukul 19.30             : PA Kaum Bapak

      6.3 Di keluarga

     Pukul 19.30 wita       : Kebaktian Tutup hari.



7.  Rabu, 23 Mei 2012.

     7.1 Di keluarga

    Pukul 05. 00 wita  : Renungan pagi

 Pukul 16.00 wita  : Kerja bakti (aksi kebersihan) di  lingkungan  keluarga   masing-masing.

    Pukul 19.30 wita    : Kebaktian Tutup hari.



7.2   Di gedung gereja

       Pukul 19.30 wita :    PA Kaum Ibu



8.  Kamis, 24 Mei  2012.

8.1 Di keluarga

     Pukul 05. 00 wita      :  Renungan pagi

Pukul 17.00 wita  : Kerja bakti (aksi kebersihan) di lingkungan   keluarga   masing-masing.

       

 8.2 Di gedung gereja:

        Pukul 19.30 : Persiapan Baptis Kudus

              Peserta : Keluarga yang akan dibaptis.



8.3 Di keluarga

     Pukul 19.30 wita       : Kebaktian Tutup hari.



9.  Jumat, 25 Mei 2012.

9.1 Di keluarga

    Pukul 05. 00 wita     :  Renungan pagi

Pukul 17.00 wita  : Kerja bakti (aksi kebersihan) di lingkungan   keluarga   masing-masing.

      9.2 Di keluarga

      Pukul 19.30 wita       : Kebaktian Tutup hari.



10.      Sabtu, 26 Mei 2012.

   10.1 Di keluarga

       Pukul 05. 00 wita    : Renungan pagi

Pukul 16.00 wita     : Kerja bakti (aksi kebersihan) di  lingkungan  keluarga   masing-masing.

       Pukul 19.30 wita           : Kebaktian Tutup hari.



10.2 Di gedung gereja        

           Pukul 15.30: Kerja bakti Persiapan Pentakosta

                                     Koordinator    : Pengurus Suka Duka

           Pukul 19.30 wita :     PA  Pemuda







11.     Minggu, 27 Mei 2012.        

 11.1 Di gedung gereja:

         Pukul 09.30 : Kebaktian Pentakosta dan Sakramen Baptisan Kudus.

                             Penutupan Masa Raya Pentakosta 2012.

                             Pengumpulan hasil pengosongan diri.

11.1 Di keluarga

          Pukul 16.00 wita       : Kunjungan kasih

   Pukul 19.30 wita       : Kebaktian Tutup hari.



12.     Senin, 28 Mei 2012.

12.1 Di keluarga

     Pukul 05. 00 wita    : Renungan pagi

Pukul 16.00 wita  : Kerja bakti (aksi kebersihan) di  lingkungan  keluarga   masing-masing.

12.1 Di gedung gereja

      Pukul 19.30 wita :  Kebaktian Pentakosta II dalam benuk Malam   Puji-Pujian.

                   Kegiatan ini dikoordinir oleh Persekutuan Pemuda.



      * Tanggal 28 Mei 2012 : Reatret vicaris ( sinodal )

   











































PENJELASAN UMUM MASA RAYA PENTAKOSTA 2012


GEREJA KRISTEN PROTESTAN DI BALI




1.      Pengantar.

                        Sangat terasa dari hari kehari tangan Tuhan telah dan selalu memberkati kita sebagai gereja-Nya.  Kekuatan tangan Tuhan menggandeng kelemahan tangan kita. Dalam “saling” keberpegangan seperti itu pulalah Gereja Kristen Protestan di Bali senantiasa dikuatkan dalam setiap kiprah kepelayanannya untuk melayani dan memuliakan Tuhan. Dari berbagai tantangan, pencobaan, Tuhan sedang memberi kesempatan bagi GKPB untuk mengalami proses pembelajaran, supaya kuat, dan akhirnya mampu untuk mengatasinya. Dalam konteks seperti itulah salah  satu makna “saling keberpegangan” dapat diartikan.

                        Selanjutnya berangkat dari “masa” Pekan Paskah, kita juga telah dibimbing dengan kebenaran bahwa ketaatan dalam memberitakan kasih Kristus dalam persekutuan menjadikan kita berhasil dalam karya “kasih”. Kasih kepada  keluarga (sesama) lingkungan dan Sang Khalik.  Dari pengalaman-pengalaman itulah GKPB dihantar untuk setia dan dikuatkan untuk tetap menjadi pelaku pemberita Kabar Baik, disamping pengalaman-pengalaman lainnya.

            Lalu di sisi yang berbeda pada kepingan yang sama, yakni Sub Thema Sinode ke 43 “Mempererat Persekutuan, Merawat Kemajemukan, Memelihara Lingkungan”  dan yang masih dalam perjalanan mengakhiri thema: Menjadi Gereja Missioner, maka Masa Raya Pentakosta GKPB 2012 mengedepankan sub thema: SETIALAH MEMBERITAKAN KABAR BAIK DALAM KEKUATAN ROH KUDUS.



2.     Penjelasan Thema dan Sub Thema

Thema : Menjadi Gereja Missioner.

       Periode Pelayanan GKPB 2008-2012 dengan thema: Menjadi Geraja Missioner, segera akan berakhir;  hal ini bukan berarti  dengan serta merta maknanya tak berbekas. Memberitakan kabar baik sebagai ujung tombak dari semua thema harus dioptimalkan dan dikondisikan sebagai berkat dan anugerah sampai akhir zaman.

       Sebab itulah Gereja (Ekklesia) harus tetap menunjukan jati diri/identitasnya dan eksistensinya sebagai pemberita kabar baik, yang kepalai oleh Tuhan Yesus Kristus Sang Missionaris sejati itu.



Sub thema  : “SETIALAH MEMBERITAKAN KABAR BAIK DALAM

                      KEKUATAN ROH KUDUS.”

       Merenungkan ayat-ayat firman Tuhan dalam puji dan janji di Masa Raya Perayaan Pentakosta (Kenaikan Tuhan Yesus sampai pada Pentakosta),  ayat bulan Mei (I Timotius 4 : 4)  “Semua yang di ciptakan Allah itu baik dan suatupun tidak ada yang haram, jika diterima dengan ucapan syukur”.  Menelusuri dari semua bagian di atas, beberapa benang merah dapat ditarik sebagai kekuatan dasar dalam memberitakan Kabar Baik.

a.       Tidak ada sesuatupun yang tidak diciptakan oleh Tuhan. Semua yang diciptakan itu baik bahkan sungguh amat baik ( Bdk. Kejadian 1-2 ) Penciptaan inipun dalam rangka untuk kebaikan dan berbuat baik. Sehingga kata “BAIK” harus secara terus menerus menjadi dasar  semua ritus dan etos dari yang diciptakan oleh Sang Pencipta.

b.       Apa yang diciptakan dengan baik serta dasar yang baik, untuk kebaikan adalah untuk membuktikan bahwa Sang Pencipta itu Kasih. Dari kasih itu berkelanjutan sehingga apa yang diciptakan itu tetap dipelihara dan terus diberkati secara turun temurun.  

c.        Kasih yang berkelanjutan bagi Allah, sesama dan lingkungan, merupakan dasar dari rencana  penciptaan mula-mula. Karenanya memelihara dan mengupayakan  ciptaan berdasarkan kasih akan mendatangkan berkat dan sukacita. Kasih yang mendatangkan berkat dan sukacita terjadi dalam segala aras dan aspek kehidupan manusia di bumi.

·    Bila ada ciptaan yang mengalami kekeringan, kurus dan tak terawat...,  merupakan peluang dan kesempatan kita yang dianuegerahkan oleh Tuhan  untuk menyuburkan dan mengembalikan seperti waktu diciptakan mula-mula.

      Bila ada umat manusia yang kelaparan, berkekurangan, sakit menderita dan ..., itu juga merupakan kesempatan dan peluang yang dianugerahkan  Tuhan, supaya kita membuka kepekaan hati untuk menolong mereka.



·    Sebaliknya semua keberhasilan, kesehatan, kekuatan, kesempatan melayani Tuhan... merupakan anugerah yang harus kita syukuri karena benar Tuhan telah merentangkan tangan-Nya pada kita. Semua ini harus menjadi kekuatan baru pula untuk tetap menjadi saksi sebagai wujud pemberitaan Kabar Baik.

·     Pada akhirnya menjadi benar bahwa kasih yang benar adalah Kasih yang mau mengucap syukur dalam segala hal ( Kolose 3:17 ) dan juga mengucap syukur atas doa-doa yang dipanjatkan oleh umat yang mau memberitakan kabar baik (Ef.1:16)

d.       Apa yang dapat dan bisa dikerjakan baik itu perorangan, persekutuan atau dalam kelompok menyama braya karena dimungkin oleh Roh Kudus.  Segala kekuatan terjadi karena Roh Kudus sebagai pembimbing dan sekaligus berada di dalamnya untuk memberi kekuatan. Keterlibatan Roh Kudus menjadi bagian yang mutlak, sebab dengan adanya kekuatan Roh Kudus maka proses pemberitaan Kabar Baik yang santun dalam kekuatan dan menumbuhkan hubungan menyama braya akan menjadi perpaduan akan perwujudan : Bumi Bersukacita Dalam damai Sejahtera.

e.       Bertolak dari penjelasan tersebutlah maka sub tema Masa Raya Perayaan Pentakosta GKPB 2012 adalah: SETIALAH MEMBERITAKAN KABAR BAIK DALAM KEKUATAN ROH KUDUS.



 
















3.     Simbol dan Makna

“Sepuluh tangan yang berpegangan mengelilingi bumi”


       Tangan-tangan


a.   Simbol Pentakosta tahun 2011 : Dua tangan yang membentuk hati, sekarang ada banyak tangan yang berpegangan untuk bekerja sama. Tangan dari beragam usia dan suku. Dengan kerja sama yang baik bersama semua pihak maka menghasilkan kesuksesan/keberhasilan yang besar pula.

b.   Jumlah tangan ada sepuluh memberi arti : sepuluh Firman Tuhan (dasa titah). Tangan-tangan yang berpegangan dan bekerja sama itu harus tetap tunduk pada Firman Tuhan.



       Bola Bumi – Peta Dunia.

a.   Bola Bumi menggambarkan dunia dengan segala isinya yang telah diciptakan oleh Allah sendiri, berdasarkan kasih dan tetap untuk mengasihi.

b.   Karena satu dosa, Bumi ini menjadi kotor dan rusak. Syukur Tuhan Yesus Kristus telah menebusnya. Tugas kita (Gereja) sebagi alat di tanganNya adalah memperbaiki Bumi ini.

c.   Bumi ini akan penuh dengan Syalom ketika ada tangan-tangan yang mau bekerja sama, dituntun oleh Roh Kudus dan sekaligus Roh Kudus (warna merah dalam globe) bersama dengan umatnya dalam memberitakan kabar baik  serta taat pada Firman Allah.

d.   Api dalam bumi adalah simbol Roh Kudus yang ada dalam dunia ini dan mempimpin serta memberi kekuatan untuk memberitakan kabar baik.





Persembahan Khusus Pentakosta.



Bukan menjadi hal yang rutin, bila dalam setiap ibadah kita harus mengumpulkan persembahan. Tetapi harus kita jadikan sebagai kewajiban pembuktian  berkat  Tuhan yang dianugerahkan kepada kita.  Selanjutnya bagaimana kita harus menyikapinya supaya itu benar-benar menjadi berkat.

Menjadi berkat bagi yang mempersembahkan, menjadi berkat bagi yang menerima atau yang mengelola,  juga harus menjadi berkat dalam kesaksian untuk memuliakan Tuhan.

           

Persembahan Khusus Pentakosta,  hendaknya di persiapkan dengan sungguh dalam keluarga. Sebab persembahan ini pertama-tama bertujuan untuk MEMBUKTIKAN bahwa saya (kami) diberkati oleh Tuhan, dan yakin bahwa terus diberkati Tuhan. Persembahan khusus  Pentakosta ini akan diarahkan untuk Pemberitaan Kabar Baik sebagai perwujudan langsung dari program pemberitaan Injil yang dilakukan oleh jemaat-jemaat.



Arah persembahan ini, untuk mendukung Program Pemberitaan Kabar Baik yang didalamnya tidak saja meminta kabar baik, mendengar kabar baik, tetapi lebih banyak memerlukan “bentuk” pertolongan baik. Sehingga pelayanan ini akan lebih banyak pada pelayanan sosial bagi keluarga damai yang menerima Kristus.



“Bentuk” Pelayanan ini akan lebih mengarah pada hubungan Pemberitaan Kabar Baik dalam kaitan pemberitaan Kabar Baik secara Santun dengan tetap menjunjung hubungan menyama braya.



Kami percaya bahwa sekecil apapun persembahan  khusus Pentakosta saudara, pastilah itu akan menjadi kelebihan dalam melayani Tuhan dan menjadi berkat yang berkelimpahan dalam kelurga saudara.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar